Presiden Jokowi, didampingi Jusuf Kalla, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kanan), dan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, 16 Januari 2015. Jokowi memberhentikan dengan hormat Jenderal Pol Sutarman dan mengangkat Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Plt Kepala Polri. ANTARA/Setpres-Rusman
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno meminta kedua institusi penegak hukum, KPK dan Polri, saling menjaga suasana agar tetap kondusif. Tedjo berharap tak ada pihak yang mengeluarkan pernyataan kepada media, yang dinilai kekanak-kanakan. (Kecoh Wartawan, Menteri Jokowi Kabur di Istana)
"Jangan membakar (amarah) massa dan rakyat kita ini," kata Tedjo di kompleks Istana, Jakarta, Sabtu 24 Januari 2015. "Jangan membuat statement panas." (Penangkap Bambang W. adalah Anak Buah Budi Gunawan)
Bekas politikus Partai NasDem ini juga berharap kedua pihak tak membuat pergerakan massa. "Ini yang kami sesalkan sebagai penanggung jawab keamanan," kata Tedjo. (Kisruh KPK Vs Polri, TNI: Kami Bukan Jaga KPK)
Kemarin, Ketua KPK Abraham Samad menemui para pendukung lembaga anti rasuah, yang menggelar aksi di halaman kantor yang terletak di Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan itu. Dia berterima kasih atas dukungan dan apresiasi masyarakat atas musibah yang menimpa pada KPK hari ini.
"Saudara-saudaraku yang saya cintai, hari ini kita akan bersatu menegakkan kembali komitmen kita terhadap pemberantasan korupsi yang selama ini sudah berjalan," ujar Abraham di kantor KPK, Jumat, 23 Januari 2015. Menurut dia, apa yang terjadi hari ini adalah salah satu upaya untuk mengkerdilkan langkah pemberantasan korupsi.
Abraham pun mengajak seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke untuk tetap menegakkan kebenaran, keadilan, dan kembali berkomitmen untuk tetap menjunjung tinggi pemberantasan korupsi. Dia meminta masyarakat bersatu padu melawan aksi-aksi penzaliman dan kriminalisasi terhadap KPK.
Dia menegaskan komitmen pemberantasan korupsi yang telah dijalankan selama ini tidak akan pernah berhenti dengan adanya upaya kriminalisasi tersebut. Abraham meminta masyarakat memanjatkan doa agar perjuangan menegakkan komitmen antikorupsi selalu dalam lindungan Tuhan. "Insya Allah kebenaran pada akhirnya akan tercipta di Indonesia yang kita cintai ini," ujarnya.
Sebagai penutup, Abraham kembali lagi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah meluangkan waktu, tenaga, energi yang sebesar-besanya untuk menjaga gedung KPK dari upaya pelemahan. "Saya berharap kita tidak meninggalkan gedung ini sebagai bukti kecintaan terhadap KPK," kata Abraham.
Staf Khusus Presiden Temui Wiranto Bahas Keamanan Papua
4 September 2017
Staf Khusus Presiden Temui Wiranto Bahas Keamanan Papua
Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya, menemui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin.