TEMPO.CO, Kupang - Mahasiswa di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Anti-Korupsi Nusa Tenggara Timur (Arak NTT), menyerukan reformasi total di tubuh Kepolisian RI.
Seruan ini disampaikan setelah Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menangkap dan menetapkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto sebagai tersangka. Bambang dituding menyuruh saksi memberikan keterangan palsu dalam sidang perkara pilkada di Mahkamah Konstitusi pada 2010. (Baca: Soal Bambang, Oegroseno: Kabareskrim Patut Ditabok)
"Tangkap mafia dan pelaku korupsi, segera bangun KPK sampai ke daerah serta reformasi total institusi Polri," kata koordinator Arak NTT, Bedi Roman, kepada wartawan, Sabtu, 24 Januari 2015. Bedi menilai penangkapan Bambang merupakan upaya untuk melemahkan kinerja KPK dalam memberantas korupsi. (Baca: Bambang Widjojanto Ditangkap karena Jokowi)
Menurut Bedi, negara tidak lagi melindungi bangsanya sendiri akibat pemerintah cenderung bermain di atas situasi bangsa yang sedang mengalami defisit kesejahteraan. "Korupsi adalah musuh bersama, korupsi melahirkan kemiskinan dan keterbelakangan, karupsi harus dilawan bukannya dirawat dan koruptor dilindungi," tegasnya. (Baca: Pelapor Kasus Bambang Widjojanto dari PDIP, Siapa Dia?)
Pemerintahan, lanjut Bedi, sedang mempertontonkan sikap melindungi koruptor dengan menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yang kemudian ditetapkan KPK sebagai tersangka penerima suap dan rekening tak wajar. (Baca juga: Bambang KPK Ditangkap, 60 Pengacara Pasang Badan)
"Kami memiliki kebanggaan yang sangat besar atas kerja keras KPK untuk memberantas korupsi, namun di balik itu justru pimpinan KPK dikriminalisasi dan dipolitisasi untuk memperlemah kinerja KPK," kata Bedi. (Baca juga: Tiga Kejanggalan dalam Penangkapan Bambang KPK)
YOHANES SEO
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Abraham Minta Panglima TNI Moeldoko Lindungi KPK
Mega Gelar Pesta di Hari Penahanan Bambang KPK
KPK Vs Polri, Din Syamsuddin: Karena Sikap Jokowi
Berita terkait
Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya
2 jam lalu
Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah
3 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya
Baca SelengkapnyaKepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK
5 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi
19 jam lalu
Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu
19 jam lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.
Baca SelengkapnyaIM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK
21 jam lalu
Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel
1 hari lalu
Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Bentukan Jokowi Diragukan karena Pernah Loloskan Firli Bahuri dan Lili Pintauli
1 hari lalu
Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas mendesak Pansel KPK tahun ini tidak sepenuhnya ditunjuk Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK
2 hari lalu
Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK
Baca SelengkapnyaPengakuan Saksi Perkara Syahrul Yasin Limpo: Bikin Perjalanan Dinas Fiktif hingga Biayai Umrah Rp 1 Miliar
2 hari lalu
Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh pernyataan saksi yang menuding dirinya tidak benar.
Baca Selengkapnya