Eksekusi Mati, Pemerintah Abaikan Saran Komnas HAM

Reporter

Minggu, 18 Januari 2015 11:54 WIB

Sejumlah keluarga terpidana mati menyeberang ke Nusakambangan melalui Dermaga Wijayapura Cilacap, Jateng, 16 Januari 2015. Lima terpidana mati akan dieksekusi di Nusakambangan pada Minggu 18 Januari. Saat ini lima terpidana mati sudah menghuni kamar isolasi di LP Besi. Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Hafid Abbas mengatakan lembaganya telah memberikan masukan kepada pemerintah perihal eksekusi hukuman mati terhadap narapidana yang dilakukan pada dinihari tadi. Menurut dia, Komnas HAM menentang hukuman tersebut. "Komnas HAM tak sepakat," katanya saat dihubungi, Ahad, 18 Januari 2015.

Hafid mengatakan ketidaksetujuan tersebut diungkapkan Komnas saat menghadiri rapat koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan Agung, Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, serta Kementerian Luar Negeri sekitar dua pekan lalu. Dalam pertemuan itu, perwakilan Komnas HAM, Siane Indriyani, mengatakan bahwa hukuman mati justru akan membuat Indonesia dirugikan. (Baca: Eksekusi Mati, Jaksa Agung Minta Negara Lain Hormati Hukum Indonesia.)

Hafid beralasan, ada tiga asas yang harus diperhatikan dalam hubungan internasional, yakni asas timbal balik, asas manfaat, dan asas keamanan. Menurut dia, jika Indonesia memberlakukan hukuman mati, negara lain tak akan segan menghukum mati warga negara Indonesia yang ada di luar negeri. Padahal ada sekitar 278 WNI yang dijatuhi hukuman mati di Malaysia dan Arab Saudi. "Ini namanya asas timbal balik," ujarnya. (Baca: Kemenlu Belum Tahu Brasil dan Belanda Tarik Dubes.)

Sedangkan asas manfaat, kata dia, berkaitan dengan imbas yang ditimbulkan dari hukuman mati. Hafid mengatakan hukuman tersebut malah akan membuat Indonesia dikucilkan oleh negara lain. Belanda dan Brasil menarik duta besarnya dari Indonesia dalam rangka memprotes hukuman mati ini. "Sedangkan keamanan berkaitan dengan keinginan negara lain untuk membalas hukuman mati ini," ujarnya.

Pemerintah berencana menghukum mati 20 terpidana kasus narkotik. Sebanyak enam orang di antaranya sudah dieksekusi pada dinihari tadi. Mereka terdiri atas lima warga negara asing dan seorang warga negara Indonesia bernama Rani Andriani. (Baca: Dunia Desak RI Batalkan Hukuman Mati.)

Daripada memberikan hukuman mati, Hafid menyarankan agar sistem hukum Indonesia diperkuat. Data internasional menyebutkan rasio penegakan hukum Indonesia baru 3,56. "Artinya, dari 10 tindak kejahatan, hanya sekitar 3-4 pelaku yang ditangkap," katanya. Hafid menilai kelemahan inilah yang dimanfaatkan oleh para pengedar narkoba untuk beraksi di Indonesia.

NUR ALFIYAH

Baca juga:
Rangga Bunuh Diri, Usia Galau Perlu Didampingi
Tujuh Balon Disiapkan untuk Angkat Badan Air Asia
Kutuk Eksekusi, Belanda Tarik Dubes dari Jakarta
Protes Eksekusi, Dubes Brasil Ditarik dari Jakarta

Berita terkait

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

32 hari lalu

AS Prihatin atas Rekaman Eksekusi Israel di RS Al Shifa, Tapi Kecam Hamas

Pasukan Israel pada Senin mundur dari kompleks rumah sakit terbesar Al Shifa di Gaza itu setelah pengepungan selama dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

1 Februari 2024

30 Warga Palestina yang Ditahan Israel Ditemukan Tewas Diborgol di Sekolah Gaza

Israel menolak memberikan informasi tentang nasib warga Palestina yang ditahan di Gaza, kata LSM lokal

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

21 Januari 2024

19 Warga Sipil Laki-laki di Gaza Dieksekusi Mati Tentara Israel

Keterangan saksi mata mengungkap setidaknya 19 laki-laki dalam sebuah gedung rumah susun dieksekusi mati tentara Israel.

Baca Selengkapnya

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

21 Desember 2023

PBB Desak Israel Selidiki Tuduhan Tentaranya Eksekusi Mati 11 Pria Palestina Tak Bersenjata di Gaza

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM menyebut eksekusi mati belasan pria Palestina itu 'menimbulkan kekhawatiran dilakukannya kejahatan perang' di Gaza

Baca Selengkapnya

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

18 Desember 2023

Iran Klaim Telah Mengeksekusi Agen Mossad

Kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa seorang agen dinas intelijen Mossad Israel dieksekusi di provinsi Sistan-Baluchestan di tenggara Iran.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

12 Desember 2023

10 Tahun Lalu Kim Jong Un Eksekusi Mati Paman Sendiri Jang Song-thaek dengan Cara Sadis

Paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek dieksekusi mati sepuluh tahun lalu dengan cara sadis. Bagaimana cerita eksekusi itu?

Baca Selengkapnya

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

3 Desember 2023

Kyiv Tuduh Pasukan Rusia Eksekusi Tentara Ukraina yang Sudah Menyerah

Kyiv menuduh Rusia melakukan kejahatan perang setelah video yang beredar menunjukkan dua tentara Ukraina ditembak saat sudah menyerah.

Baca Selengkapnya

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

10 Oktober 2023

Pasca G30S, Ini Operasi Kalong Penangkapan Tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung

Usai G30S yang gagal total, kemudian peristiwa tokoh PKI DN Aidit, Brigjen Soepardjo hingga Letkol Untung.

Baca Selengkapnya