Sejumlah nelayan menarik jaring diatas perahu mereka di perairan sekitar pantai Balongan, Indramayu, Jawa barat, Minggu (2/9). ANTARA/Dedhez Anggara
TEMPO.CO, Banyuwangi - Tuasim, 25 tahun, seorang nelayan asal Pasuruan, hilang di perairan Lampon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 15 Januari 2015. Perahu yang ditumpanginya pecah dihantam gelombang tinggi. (Baca berita sebelumnya: SAR Situbondo Temukan Kapal Nelayan yang Hilang)
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram, Tuasim berlayar bersama Mahat dari Pantai Popoh, Pasuruan, pada Selasa 13 Januari 2015 Pukul 11.00 WIB. Dengan sebuah perahu payangan, mereka berlayar menuju Perairan Lampon, Banyuwangi. "Mereka memang sering cari ikan ke Banyuwangi," kata Eka, Kamis 15 Januari 2015.
Sekitar pukul 19.00, Eka melanjutkan, mereka hampir tiba di Lampon. Saat hendak melempar jangkar untuk menepi, tiba-tiba, angin kencang datang disertai gelombang tinggi. Gelombang menghantam perahu hingga pecah. Tuasim dan Mahat kemudian melempar ban dan melompat ke laut. Saat berusaha memegang ban, ternyata Tuasim terbawa arus. "Sedangkan Mahat selamat sampai ke pantai."
Tuasim belum berhasil ditemukan hingga Kamis sore. Mahat kemudian melapor ke BPBD yang kemudian bantuan Badan SAR Nasional Jawa Timur di Jember untuk melakukan pencarian. "Kami baru melakukan pencarian, belum ada hasil," kata Kordinator Basarnas Jember, Rudy Prahara.
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
13 hari lalu
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.