TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Jenderal Budi Gunawan, yang merupakan calon Kapolri, ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka kasus rekening gendut. Penetapan status itu diumumkan Ketua KPK Abraham Samad dalam jumpa pers di Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 Januari 2015. (Baca: Akhirnya, KPK Jadikan Budi Gunawan Tersangka)
Sejak namanya diumumkan sebagai calon Kapolri pilihan Presiden Jokowi, kritikan sudah gencar terdengar dari berbagai pihak. Ada beberapa hal mencurigakan terkait dengan rekening gendut yang dimilikinya. Inilah tiga di antaranya: (Baca: Pasal Penjerat Budi Gunawan di KPK)
1. Harta kekayaan melonjak tajam dari Rp 4,6 miliar pada 2008 menjadi Rp 22,6 miliar pada Juli 2013. Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Desmond Junaidi Mahesa sempat menyoroti lonjakan harta ini. "Kalau sumbernya haram, pencalonan Budi pasti kami tolak," kata Desmond pada 12 Januari lalu. (Baca: PPATK Siap Buka Hasil Analisis Transaksi Budi Gunawan)
2. Ada aliran dana mencurigakan. Pada 2006, melalui rekening pribadi dan rekening anaknya, ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu mendapatkan setoran Rp 54 miliar, antara lain dari sebuah perusahaan properti. Laporan investigasi majalah Tempo edisi 4 Juli 2010 mengungkapkan dia adalah satu dari enam perwira tinggi serta sejumlah perwira menengah Polri yang melakukan "transaksi yang tidak sesuai profil" . Transaksi milik Budi, yang saat itu menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, merupakan yang paling besar. (Baca: Cara Ampuh DPR Tolak Budi Gunawan)
3. Budi Gunawan membangun gedung di Markas Besar Kepolisian di Jalan Trunojoyo dengan duit sendiri. Hal itu diungkapkan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Ito Sumardi kepada Tempo seperti tertuang dalam laporan edisi 4 Juli 2010. "Budi Gunawan membangun gedung Divisi Profesi dengan dana pribadi," kata Ito kala itu. "Kini gedung itu sangat bagus, jauh lebih bagus daripada kantor saya."
Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya
10 jam lalu
Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya
TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.
Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI
12 jam lalu
Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Aan Suhanan, meninjau kesiapan pengamanan dan pengawalan upacara HUT RI ke-79, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).