Presiden Jokowi (kedua kiri) berbincang dengan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) pada acara HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 10 Januari 2015. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kadernya di DPR untuk menerima calon Kepala Kepolisian yang diajukan Presiden Joko Widodo. Jokowi memilih Komisaris Budi Gunawan, lulusan terbaik Akademi Polisi 1983, sebagai calon tunggal Kapolri.
Megawati mengklaim penerimaan terhadap keputusan Presiden merupakan dasar sikap kebijakan politiknya. "Demi penghormatan terhadap institusi TNI dan Polri, saya tidak pernah menyampaikan sikap penolakan," kata Megawati dalam acara HUT PDIP ke-42 di Jakarta Selatan, Sabtu, 10 Januari 2015. (Baca: Budi Gunawan Bermasalah, Ini Saran untuk Jokowi)
Dasar kebijakan politik ini, menurut Mega, adalah kata Indonesia dalam singkatan kedua lembaga tersebut. Parlemen harus tetap mendukung dan membantu siapa pun yang diajukan presiden sebagai Kepala Kepolisian atau Panglima TNI. Meski tak berarti setuju, sikap ini ideal karena kedua lembaga menjadi dasar dari kekuatan negara.
Mega menilai penting persoalan TNI dan Polri yang kerap menyebabkan bentrok. Permasalahan ini menunjukkan robeknya simbol persatuan dan kekuatan bangsa. Akar masalah bentrok dua lembaga tersebut bukan soal kesejahteraan atau rebutan lahan rejeki. "Ini masalah mental dan integritas," kata Mega. (Baca:Jokowi Calonkan Budi Gunawan Tanpa KPK, Ada Apa?)
Mega sendiri dalam acara HUT PDIP tak berkomentar sama sekali soal calon tunggal Kepala Polri yang juga mantan ajudannya, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Bahkan dalam kesempatan wawancara, Mega dan Presiden Joko Widodo yang duduk dan berjalan berdampingan kompak bungkam soal keputusan tersebut.
<!--more-->
Dalam pidatonya, Mega hanya menyatakan, Polri harus terdepan dalam penegakan hukum dan memastikan hukum yang berkeadilan. Polri harus menjadi sahabat sejati masyarakat yang menciptakan rasa aman dan ketenteraman masyarakat. Sedangkan TNI harus menghidupi Sapta Marga agar disegani di dunia. (Baca:Gaya Hidup Budi Gunawan Jadi Perhatian)
Jokowi menunjuk Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kepala Polri. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan Jokowi hanya butuh beberapa jam untuk meloloskan Budi. "Tanggal 9 Januari kami terima surat itu, pukul 16.00 WIB presiden meminta dipersiapkan surat ke DPR," kata Pratikno di Kantor PDIP.
Budi adalah jenderal bintang tiga yang saat ini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian. Dia satu-satunya jenderal bintang tiga dari angkatan Akademi Kepolisian 1983. Delapan calon yang lain ada perwira tinggi dari Akpol 1981 dan 1982. Budi ajudan Mega saat menjabat presiden 2011-2004.