Korban Kapal Oryong Dapat Kompensasi US$ 15 Ribu

Reporter

Jumat, 9 Januari 2015 20:17 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) berdoa di dekat peti jenazah korban setibanya di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 9 Januari 2015. Sebanyak 13 Jenazah ABK kapal Oryong 501 yang merupakan WNI itu mengalami kecelakaan di Laut Bering, Rusia pada awal Desember 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Slawi - Keluarga anak buah kapal (ABK) kapal Oryong 501 yang meninggal dunia mendapatkan kompensasi dari Sajo Industries sebesar US$ 15 ribu dolar. Sajo Industries adalah perusahaan pemilik kapal Oryong 501 asal Korea Selatan.

“Selain itu, keluarga ABK Kapal Oryong 501 yang juga mendapat asuransi dalam negeri Rp 150 juta serta tunjangan dari agen yang memberangkatkan sekitar Rp 20-25 juta,” kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Tegal Suspriyanti pada Jumat petang, 9 Januari 2015. (Baca juga: 16 Jasad ABK Kapal Oryong Dipulangkan Hari Ini)

Suspriyanti mengatakan kompensasi, asuransi, serta tunjangan tersebut diberikan karena seluruh ABK kapal Oryong 501 asal Indonesia berstatus legal. “Proses pencairannya cepat. Uangnya sudah diserahkan beberapa waktu lalu, jauh sebelum jenazah anggota keluarga mereka tiba di Indonesia,” ujar Suspriyanti. (Baca juga: 14 Nelayan Pantura ABK Kapal Oryong yang Tenggelam)

Pernyataan Suspriyanti diamini Titin Arlina, 31 tahun, warga Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. “Sepekan setelah mendapat kabar suami saya meninggal, saya dipanggil ke PT Koindo Maritim di Jakarta. Uangnya langsung diberikan saat itu juga,” kata Titin yang merupakan istri Warno, satu dari lima ABK asal Tegal yang meninggal.

Titin mengatakan, sebagian uang tersebut akan dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha toko kelontongnya. Meski masih berduka karena suaminya meninggal akibat tenggelamnya kapal Oryong, pada medio Desember 2014, Titin bertekad memulai usaha toko kelontong demi menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.

“Saya harus mengikhlaskan kepergian Mas Warno dan segera bangkit untuk hidup mandiri demi mereka,” ujar Titin sembari menggendong Firza Teguh Arifin, anak keduanya yang masih berumur tiga bulan. Adapun anak pertamanya, Nency Nur Indriani, baru duduk di bangku kelas I sekolah dasar.

Oryong 501 adalah kapal penangkap ikan asal Korea Selatan yang tenggelam di Selat Bering, Rusia, pada 2 Desember 2014. Dari 60 awak kapal, 35 orang di antaranya warga Indonesia. Tiga ABK yang selamat tiba di Indonesia pada akhir Desember lalu. Adapun 16 jenazah ABK dipulangkan hari ini. Sedangkan 16 ABK lain belum diketahui nasibnya.

DINDA LEO LISTY

Berita lain:
Tarif Pesawat Diatur, Selamat Tinggal Tiket Promo
Di Australia, Dosen UIN Aceh Ikut Klub Gereja
Ribut Izin Terbang, Menteri Jonan Mengadu ke KPK

Berita terkait

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

14 Juni 2023

Kapal Angkut Rombongan Pernikahan Terbalik di Nigeria, 50 Tewas

Sedikitnya 50 orang tenggelam dan beberapa lainnya hilang setelah sebuah kapal yang kelebihan muatan terbalik di Nigeria.

Baca Selengkapnya

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

18 Mei 2023

Soal Tenggelamnya Kapal Nelayan China yang Bawa 17 WNI, Pemerintah China Perintahkan Hal Ini

Pemerintah China perintahkan jajarannya untuk kerahkan upaya maksimal dalam penyelamatan korban kapal tenggelam, termasuk 17 WNI.

Baca Selengkapnya

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

18 Mei 2023

17 WNI Jadi Korban Kecelakaan Kapal China, Presiden Xi Perintahkan Pencarian Maksimal

Presiden Xi Jinping memerintahkan upaya habis-habisan dalam penyelamatan awak kapal, termasuk 17 WNI, yang hilang setelah Lupeng Yuanyu 028 terbalik

Baca Selengkapnya

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

28 April 2023

Kapal Speedboat Evelyn Calisca Terbalik di Riau, Jumlah Korban Bertambah jadi 12 Orang

Jumlah korban kecelakaan speedboat (kapal cepat) Evelyn Calisca 01 rute Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir bertambah jadi 12 orang.! I

Baca Selengkapnya

Italia Gelar Operasi Penyelamatan 1.200 Migran yang Hanyut di Laut

11 April 2023

Italia Gelar Operasi Penyelamatan 1.200 Migran yang Hanyut di Laut

Penjaga pantai Italia melakukan operasi untuk menyelamatkan dua kapal yang membawa total 1.200 orang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Kapal Migran, Paus Fransiskus: Hentikan Perdagangan Manusia

6 Maret 2023

Kecelakaan Kapal Migran, Paus Fransiskus: Hentikan Perdagangan Manusia

Paus Fransiskus menyerukan pihak-pihak berwenang untuk menghentikan perdagangan manusia yang beroperasi di Mediterania setelah karamnya kapal migran.

Baca Selengkapnya

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

3 Maret 2023

Cari Suaka, Mantan Atlet Hoki Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Kapal di Italia

Mencari masa depan putra difabelnya, mantan atlet hoki Pakistan, Shahida Raza, ikut kapal penyelundup manusia dan hidupnya berakhir di pantai Italia.

Baca Selengkapnya

Meloni Minta Uni Eropa Bantu Hentikan Penyelundupan Orang

2 Maret 2023

Meloni Minta Uni Eropa Bantu Hentikan Penyelundupan Orang

PM Giorgia Meloni menyerukan Uni Eropa berbuat lebih banyak untuk menghentikan imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

Saat Thomas Andrews Desainer Titanic Memilih Tenggelam Bersama Kapal Buatannya

10 Februari 2023

Saat Thomas Andrews Desainer Titanic Memilih Tenggelam Bersama Kapal Buatannya

Saat Titanic ditelan lautan, Andrews tak berusaha menyelamatkan diri. Ia dilaporkan terakhir terlihat di ruang merokok kelas satu.

Baca Selengkapnya

Basarnas Sebut 21 Penumpang KM Ladang Pertiwi yang Hilang Masih Dicari

29 Mei 2022

Basarnas Sebut 21 Penumpang KM Ladang Pertiwi yang Hilang Masih Dicari

Basarnas mencatat 21 orang selamat dari musibah kecelakaan kapal laut KM Ladang Pertiwi 2 di perairan Pangkep. Terakhir, 4 orang dikabarkan ditemukan.

Baca Selengkapnya