Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Muhammad Yusuf, mengatakan lembaganya sudah menemukan modus-modus para mafia ikan dalam mendukung pencurian ikan oleh berbagai nelayan dari sejumlah negara.
Namun, para pengusaha illegal fishing itu menangkap ikan dengan mengerahkan sekitar 6 atau 7 kapalnya.
Kapal tambahan ini dibuat memiliki bentuk serupa dengan kapal yang memiliki surat izin. Kemudian setiap kapal "tembakan" itu dibekali satu surat izin duplikat. (Baca: Anak Amien Minta Susi Bom Kapal Ikan Cina Bila...)
PPATK pun menunjuk Brigadir Jenderal Firman Shantyabudi menjadi anggota Satgas perwakilan.
Untuk mengoptimalkan peran satgas ini, PPATK akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Kelautan pada 5 Januari 2015. (Baca: JK: Tembak Langsung Kapal Pencuri Ikan!)
Menurut Yusuf, ini merupakan upaya PPATK mendukung program kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Presiden telah mengeluarkan perintah untuk menangkap setiap kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
KKP Tangkap Enam Kapal Illegal Fishing Berbendera Vietnam dan Filipina di Laut Natuna dan Sulawesi
8 April 2023
KKP Tangkap Enam Kapal Illegal Fishing Berbendera Vietnam dan Filipina di Laut Natuna dan Sulawesi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap enam kapal ikan asing yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.