TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan sebanyak 110 warga negara Indonesia (WNI) pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sutarman mengatakan dari jumlah tersebut enam di antaranya dilaporkan tewas. "Sepuluh orang lainnya telah kembali ke Indonesia," kata Sutarman saat memaparkan laporan akhir tahun di kantornya, Selasa, 30 Desember 2014. (Baca: Polda Metro Bantu Malaysia Periksa 12 WNI Pro-ISIS)
Untuk mencegah warga negara Indonesia bergabung dengan ISIS di Timur Tengah, Sutarman mengatakan telah bekerja sama dengan Kementerian Hukum. "Kewenangan mengawasi orang keluar-masuk Indonesia di tangan Direktorat Jenderal Imigrasi," ucap Sutarman. (Baca: Penampung 12 WNI Pro-ISIS Tak Berbaur dengan Warga)
Selain itu, Sutarman juga menjalin kerja sama dengan sejumlah negara. Beberapa negara yang sudah digandeng adalah Malaysia, Cina, dan Australia. Salah satu hasilnya adalah penangkapan 12 warga negara Indonesia oleh Polisi Diraja Malaysia. "Ada kerja sama informasi sehingga bisa dilakukan pencegahan," ujar Sutarman. (Baca: Jejak Aktivitas ISIS di Indonesia)
Peristiwa terbaru yang berkaitan dengan ISIS terjadi pada Sabtu, 27 Desember 2014. Saat itu, enam orang yang diduga anggota ISIS ditangkap oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jakarta di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Keenam orang yang berasal dari Bulukumba, Sulawesi Selatan, ini ditangkap sebelum berangkat ke Suriah melalui Qatar.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler
Air Asia Hilang, Ahok: Laut Belitung Banyak Jin
Puing Diduga Air Asia Ditemukan Nelayan Bangka
Misteri Tiga Menit Sebelum Hilangnya Air Asia
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
6 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
26 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
26 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
35 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
36 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
37 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
37 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
38 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
38 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
38 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya