TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian pesawat Air Asia yang hilang dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, terus dilakukan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), waktu terbaik pencarian Air Asia adalah dua hari ke depan. (Baca: Mirip MH370, Sinyal ELT Air Asia Lenyap di Laut?)
Menurut Kepala BMKG Andi Eka Sakya, kondisi cuaca pada 30 dan 31 Desember 2014, sangat mendukung untuk meneruskan pencarian. "Kalau boleh dibilang itu golden time untuk mencari pesawat," kata Andi di kantornya, Senin, 29 Desember 2014.
Andi mengatakan periode emas itu terjadi sejak hari ini. Sebab kondisi gelombang di perairan sekitar Bangka Belitung tidak lebih dari tiga meter. (Baca: Pesawat Australia Deteksi Obyek di Lokasi Air Asia)
BMKG memperkirakan ketinggian gelombang hanya berkisar pada angka 1,5 meter. Artinya, kondisi laut aman untuk dilalui semua jenis kapal yang mencari keberadaan pesawat tersebut.
Tim SAR diminta pula bergerak cepat memanfaatkan periode terbaik tersebut. Pada awal Januari, diperkirakan akan ada potensi pembentukan awal hujan yang cukup tebal sehingga berpotensi mengganggu jalannya proses pencarian. "Tanggal 2 dan 3 Januari ada potensi awan CB (cumulonimbus) di sekitar Bangka Belitung dan Selat Karimata jadi cukup berbahaya," kata dia.
Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 dilaporkan hilang kontak dengan otoritas penerbangan pada Ahad pagi, 28 Desember 2014. Pesawat yang membawa 161 orang itu hilang kontak sekitar 45 menit setelah lepas landas pada pukul 05.30 WIB. Hingga saat ini, tim SAR masih terus mencari keberadaan pesawat dengan rute Surabaya-Singapura tersebut.
DIMAS SIREGAR
Berita Terkait:
Tujuh Pesawat di Jalur Penerbangan Air Asia QZ8501
Cari Air Asia, Basarnas Turunkan Pasukan Elit
Bos AirAsia: Tak Ada CEO yang Jamin Keselamatan
Kerabat Penumpang Ragu Air Asia Jatuh di Belitung
Ini Daftar Kecelakaan Pesawat Terbang Indonesia
Berita terkait
Air Asia Indonesia Beri Promo Diskon Sampai 50 Persen untuk Bagasi Penerbangan Domestik dan Internasional
4 hari lalu
Promo diberikan Indonesia Air Asia untuk mendorong upaya akselerasi pertumbuhan sektor pariwisata
Baca SelengkapnyaPromo Tiket Indonesia Air Asia Penerbangan Rute Asia dan Australia Mulai Rp 389 Ribu
4 hari lalu
Maskapai penerbangan Indonesja Air Asia menebar promo tiket untuk rute penerbangan Asia dan Australia. Harga tiket mulai Rp 389 ribu.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah
15 hari lalu
Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya
Baca SelengkapnyaAktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur
16 hari lalu
Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.
Baca SelengkapnyaAir Asia Angkut 310 Ribu Penumpang Selama Arus Mudik Lebaran 2024
31 hari lalu
Air Asia mengangkut lebih dari 310 ribu penumpang selama arus mudik Lebaran 2024 atau 3-18 April 2024 dengan lebih dari 2.000 penerbangan.
Baca SelengkapnyaKNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT
35 hari lalu
KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787
12 Maret 2024
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.
Baca SelengkapnyaAir Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen
12 Maret 2024
Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
9 Maret 2024
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu
7 Maret 2024
Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.
Baca Selengkapnya