TEMPO Interaktif, Mataram:Sebanyak 57 Muktamirin atau peserta Muktamar Muhammadiyah yang punya hak pilih, asal Nusa Tenggara Barat (NTB) diwajibkan memilih nama Dien Syamsuddin untuk Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah di Malang, awal Juli mendatang. Kewajiban memilih Sekretaris Umum MUI itu, tertuang dalam rekomendasi rapat Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTB, beberapa waktu lalu. "Salah satu rekomendasinya seperti itu. Tapi, saya yakin muktamirin dari NTB siapa yang tidak kenal Pak Dien,"kata Sekretaris Umum DPW Muhammadiyah NTB, Rosyad Soleh, Senin (27/6) siang.Dalam aturan pemilihan di Muktamar Muhammadiyah,dimulai pemilihan sebanyak 126 calon yangdirekomendasikan hasil Tanwir Muhammadiyah yangdiselenggarakan 3 kali dalam kurun waktu 5 tahun. Dari126 calon itu akan dipilih sebanyak 5 orang masing-masing perwakilan dari wilayah Muhammadiyah tingkat propinsi se Indonesia untuk menjadi 39 orangcalon. Dari 39 calon tersebut akan dipilih menjadi 13 calon sekaligus ditetapkan menjadi pengurus PP Muhammadiyah. Sedangkan pemilihnya berasal mulai dari pimpinan cabang, pimpinan daerah dan pimpinan wilayahMuhammadiyah. Di NTB jatah untuk memilih dari39 calon menjadi 13 calon sebanyak 57 muktamirin.Sedangkan, satu orang mempunyai kewenangan memilih 13orang calon.Pada saat pemilihan dari 39 calon menjadi 13 calonitulah, para muktamirin asal NTB diwajibkan untukmemilih nama Dien Syamsuddin. Sedangkan sisanyasebanyak 12 jatah pilihan, dibebaskan. "Pokoknya darijatah 13 pilihan itu, harus menyelipkan nama PakDien,"kata Rosyad Soleh.Sujatmiko
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo
11 hari lalu
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya
11 hari lalu
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya
Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.