Bantuan Presiden untuk Asrama TNI/Polri Tak Perlu Diributkan

Reporter

Editor

Rabu, 30 Juli 2003 17:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemberian bantuan sebanyak Rp 30 miliar untuk pembangunan asrama TNI/Polri oleh Presiden Megawati adalah sesuatu yang wajar dan sah, sehingga tidak perlu diributkan. ”Tidak ada masalah. Anggaran Banpres itu masih ada. Kalau seorang Presiden tidak mempunyai anggaran seperti itu, lalu bagaimana kalau ada yang mendadak,” kata Menteri Sosial Bachtiar Chamansyah di sela-sela membuka Kejurnas Beladiri Tarung Derajat di Solo, Sabtu (30/3). Masalah dana bantuan Presiden Megawati itu sempat memunculkan kontroversi. Bahkan, beberapa anggota DPR menggalang tandatangan untuk menggunakana hak interpelasi meminta penjelasan Megawati mengenai asal-muasal dana itu. Belakangan, Djamal Do’a yang menjadi inisiator hak interpelasi itu mengundurkan diri, setelah bertemu dengan Sekjen DPP PPP yang juga Menteri Koperasi dan UKM, Ali Marwan Hanan. Bachtiar mengatakan, meski lembaga Banpres (bantuan Presiden) sudah tidak ada, mata anggaran itu masih ada. Karena itu, tidak jadi soal ketika Presiden menggunakan anggaran tersebut untuk keperluan sosial, seperti membantu pembangunan asrama. Bachtiar menjelaskan, Presiden memiliki sumber-sumber dana, yang bukan berasal dari dana nonbujeter, misalnya dana Banpres. Bahkan, kata dia, bila dianggap kurang, pemerintah berhak mengajukan tambahan atau perubahan. Perubahan anggaran itu adalah sesuatu yang wajar, mengingat sesuatu yang direncanakan kadangkala mengalami perubahan tertentu menyesuaikan kondisi di lapangan atau pelaksanaannya. “Yang penting dana itu dikeluarkan untuk tujuan yang jelas dan tidak dikantongi disaku pribadi,” tambahnya. Ia menyanggah pernyataan bahwa pemberian bantuan Rp 30 miliar untuk asrama itu tidak memiliki etika, karena waktunya hampir bersamaan dengan munculnya bencana banjir yang juga memerlukan bantuan dana sangat besar. “Kita tidak mengesampingkan musibah banjir. Kami juga mengeluarkan bantuan besar-besaran. Bukan hanya di Jakarta saja lho, juga daerah lain yang menderita banjir seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur,” tuturnya. Ia menambahkan, dana masyarakat yang sudah dikeluarkan untuk membantu bencana alam ada sekitar Rp 45 miliar. (Anas Syahirul – Tempo News Room)

Berita terkait

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

2 menit lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

11 menit lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin

12 menit lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade 2024: Garuda Muda Hadapi Tantangan Cuaca Dingin

Pemain Timnas U-23 Indonesia harus menghadapi tantangan cuaca dingin di Prancis sebelum melawan Guinea di playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG

20 menit lalu

Begini Komentar Edin Terzic setelah Bawa Borussia Dortmund Lolos ke Final Liga Champions dengan Singkirkan PSG

Borussia Dortmund menyingkirkan PSG di babak semifinal Liga Champions. Klub Liga Jerman ini lolos ke final dengan mengantongi agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN

21 menit lalu

Menteri PUPR Banding Atas Gugatan JATAM Kaltim, Tutupi Informasi Soal Proyek Air dan Sponge City IKN

Komisi Informasi Pusat mengabulkan sebagian gugatan JATAM Kaltim soal keterbukan informasi proyek air dan sponge city di IKN.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

25 menit lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

32 menit lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

47 menit lalu

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024. Mereka menang 1-0 di markas PSG, Rabu dinihari, 8 Mei 2024, dan melaju dengan agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

2 jam lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya