Cara Ical Bujuk Laoly Tak Sahkan Kabinet Agung

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 14 Desember 2014 14:40 WIB

Ketua Umum Partai Golkar terpilih Aburizal Bakrie saat jumpa pers usai sidang pemilihan ketua umum dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 3 Desember 2014. Aburizal Bakrie terpilih lagi sebagai ketua umum Partai Golkar periode 2014 - 2019 secara aklamasi. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepengurusan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie alias Ical meminta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly tak memproses berkas pendaftaran kepengurusan kubu Agung Laksono. "Tidak ada alasan legal bagi Menkumham untuk menanggapi kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol," kata Bendahara Umum Golkar Bambang Soesatyo melalui pesan BlackBerry, Ahad, 14 Desember 2014. (Baca: Islah Golkar, Apa Tawaran Kubu Agung Laksono?)

Menurut Bambang, Menteri harus menggunakan landasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai dalam melihat legalitas kepengurusan versi Agung itu. Sesuai aturan internal partai, kepengurusan Golkar hasil munas di Ancol adalah ilegal. Dalam aturan partai tak dikenal istilah Presidium Penyelamat Partai yang menjadi dasar penyelenggaraan munas di Ancol. "AD/ART tak mengatur forum dan aksi seperti itu." (Baca: Agung Libatkan Banyak Kader Muda di DPP Golkar)

Bambang berharap pemerintah tetap berpegang pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik yang mengatur perselisihan partai. Menurut Pasal 25 ada empat indikator penentu yang menjadi dasar perselisihan, yakni perselisihan karena penolakan untuk mengganti kepengurusan, penolakan pergantian pengurusan diambil dalam forum munas, penolakan harus disuarakan minimal 2/3 pemilik suara. (Baca: Kantor Golkar Milik Bersama, Kubu Ical Akui Agung?)

Menurut Bambang, tak satu pun dari empat indikator itu yang dipenuhi kubu Agung. Alasannya, ketika digelar munas di Bali awal Desember lalu tak muncul penolakan dari 2/3 pemilik suara munas. Penolakan justru terjadi di luar forum munas. "Jadi, tak ada alasan hukum bagi Menkumham untuk menunda, apalagi menolak mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas IX di Bali," ujar Bambang. (Baca juga: Kubu Agung Janji Angkat Kader Golkar yang Dipecat)

IRA GUSLINA SUFA

Baca Berita Terpopuler
Pramugari AirAsia Disiram Air Panas, Ini Sebabnya
Tutut Minta Putusan Arbitrase TPI Dibatalkan
Prabowo Disebut Pernah ke Kantor Gubernur Fahrurrozi
Mereka yang Terpilih, Tokoh Tempo 2014
Tagar Tentang Jokowi Paling Cepat Tersebar di 2014

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya