(ki-ka) Mahfud MD, KH Maimun Zubair, KH Dimyati Romli dan KH Salahudin Wahid saat jumpa pers usai pertemuan puluhan kiai NU di pondok pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, (18/9). Pertemuan ini membahas dukungan para kiai untuk Mahfud MD sebagai Capres. Tempo/ISHOMUDDIN
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengatakan Maimoen Zubair atau Mbah Moen hadir di Musyawarah Kerja Nasional PPP. Ketua Majelis Syariah PPP itu, ujar Suryadharma, sempat menasihati para kader yang hadir. "Mbah Moen bilang PPP tidak boleh oposisi," kata Suryadharma yang ditemui seusai Mukernas, Jumat, 12 Desember 2014. (Baca: Mukernas, PPP Tetap Anggota KMP)
Meski demikian, nasihat tersebut tidak diartikan Suryadharma sebagai arahan untuk keluar dari Koalisi Merah Putih, yang saat ini berperan sebagai oposisi pemerintah. Nasihat itu, ujar dia, berarti PPP harus tetap setia pada prinsip amar ma'ruf nahi munkar--mendekati yang baik dan menjauhi yang buruk. (Baca: Doa Pendemo di depan KPK: Penjarakan Suryadharma)
"Kalau oposisi, mau pemerintah benar atau salah, PPP menolak terus. Kami tidak begitu," tutur bekas Menteri Agama yang tersangkut kasus korupsi dana haji tersebut. PPP, kata Suryadharma, wajib mendukung pemerintah bila membuat kebijakan prorakyat. Sebaliknya, bila pemerintah mengambil keputusan inkonstitusional, PPP akan mengkritisi. "PPP tetap di KMP." (Baca: Suryadharma Terjerat Kasus Haji Lagi?)