Menteri Lingkungan Minta Penggunaan Kayu Ilegal di Aceh Dihindari

Reporter

Editor

Selasa, 21 Juni 2005 18:34 WIB

TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rahmat Witoelar menegaskan agar dalam proses rekontruksi Aceh, sejauh mungkin menghindari penggunaan kayu hasil pembalakan liar. Tentang rumah yang telah banyak dibangun dengan menggunakan kayu ilegal, Rahmat menilai hal itu karena pihak LSM yang tidak mengetahuinya. Selain itu juga aturan yang belum jelas tentang masalah kayu dalam rekontruksi. Namun, bagi pihak yang membangun rumah dalam rekontruksi Aceh sudah mengetahui kalau kayu yang digunakan adalah ilegal, maka harus segera dihentikan. Pembangunan selanjutnya dengan kayu legal bisa dikoordinasikan dengan BRR. Yang sudah dibangun dengan kayu ilegal, sudahlah. Ke depan jangan lagi, kata Rahmat seusai menghadiri pembukaan Konferensi Hijau di Gedung Dayan Dawood, Unsyiah, Selasa (21/06). Sumber kayu dalam rekonstruksi, lanjut dia, bisa mengambil kayu dari luar Aceh yang legal, atau menggunakan hutan produksi di Aceh di luar hutan-hutan yang dilindungi, seperti taman nasional dan hutan Gunung Leuser, di Aceh Tenggara. Untuk itu, Rahmat mengaku telah memerintahkan Dinas Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah dan Dinas Kehutanan Aceh, untuk mengurus masalah keamanan hutan agar tidak terjadi lagi pembalakan liar. Sementara itu, (Plt) Gubernur NAD Azwar Abubakar mempersilahkan aparat keamanan untuk menangkap pihak-pihak yang menebang hutan secara ilegal untuk rekonstruksi. Dia mengatakan, saat ini Aceh mempunyai luas hutan sebanyak 3,3 juta hektar. 700.000 hektar diantaranya adalah hutan produksi. Adi Warsidi

Berita terkait

Rachmat Witoelar: Rahman Tolleng Guru Semua Orang

29 Januari 2019

Rachmat Witoelar: Rahman Tolleng Guru Semua Orang

Rahman Tolleng mengembuskan napas pada Selasa pukul 05.25 WIB di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng.

Baca Selengkapnya

Menteri Jonan Janjikan Listrik di Aceh Aman Mulai 2019

22 Juli 2017

Menteri Jonan Janjikan Listrik di Aceh Aman Mulai 2019

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, dan menjanjikan listrik aman mulai 2019.

Baca Selengkapnya

Kesepakatan COP 21 Paris Dibayangi Negosiator Bayaran

5 Desember 2015

Kesepakatan COP 21 Paris Dibayangi Negosiator Bayaran

Menurut Rachmat Witoelar, para negosiator ini masih berpikiran business as usual (BAU) dalam menyelesaikan persoalan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Di COP21 Paris, Indonesia Libatkan Negosiator Non-Formal

3 Desember 2015

Di COP21 Paris, Indonesia Libatkan Negosiator Non-Formal

60 negosiator formal akan turut berunding di COP 21 Paris untuk mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Cyber City, Masjid di Banda Aceh Dilengkapi Internet  

30 Oktober 2015

Cyber City, Masjid di Banda Aceh Dilengkapi Internet  

Kata Zahrol, sosialisasi diberikan kepada 100 orang yang terdiri atas BKP masjid, remaja masjid dan perwakilan Ormas Islam.

Baca Selengkapnya

Rachmat Witoelar: Perubahan Iklim Mestinya Jadi Isu Pilkada

8 Oktober 2015

Rachmat Witoelar: Perubahan Iklim Mestinya Jadi Isu Pilkada

Rachmat kecewa masalah iklim hampir tidak pernah dibawa dalam visi misi seseorang yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Ke Aceh, Dubes Swedia Tanya Tsunami dan Syariat

8 April 2015

Ke Aceh, Dubes Swedia Tanya Tsunami dan Syariat

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog,
berkunjung ke Aceh, Rabu, 8 April 2015.

Baca Selengkapnya

Pengurangan Emisi di Indonesia Jadi Kiblat Dunia  

14 Desember 2014

Pengurangan Emisi di Indonesia Jadi Kiblat Dunia  

Konferensi Perubahan Iklim di Lima menyorot pendanaan.

Baca Selengkapnya

World Bank Akhiri Program Penguatan Damai Aceh  

16 April 2014

World Bank Akhiri Program Penguatan Damai Aceh  

Program yang dinamakan Consolidating Peaceful Development in Aceh (CPDA) sangat bermanfaat bagi pembangunan Aceh masa depan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Lemot Manfaatkan Energi Terbarukan

16 Oktober 2013

Pemerintah Lemot Manfaatkan Energi Terbarukan

Padahal potensi geotermal berlimpah dan tidak mengemisi gas-gas
rumah kaca.

Baca Selengkapnya