Amerika Tak Akan Kirim Pasukan Ke Selat Malaka

Reporter

Editor

Senin, 20 Juni 2005 15:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden The United States-Indonesia Society (USINDO), Alphonse F. La Porta menyatakan Amerika tidak akan mengirim pasukannya ke perairan Selat Malaka. Sebab, secara hukum Internasional hal itu tidak memungkinkan. "Amerika tidak ada rencana itu, untuk membantu patroli dengan pasukan karena hukum internasional tidak memungkinkan," kata Alphonse kepada wartawan seusai bertemu Menteri Pertashanan Juwono Sudarsono, Senin (20/6). Diakuinya, Amerika dan Jepang termasuk negara yang memiliki interes besar terhadap keamanan di jalur niaga laut yang sangat padat itu. Namun, untuk menjaga keamanan Selat Malaka, sudah selayaknya dilakukan oleh semua negara yang terlibat dalam perdagangan laut maupun pertahanan di Asia Tenggara. "Harus ada kerjasama yang sama," kata dia. Menurut dia, di wilayah perairan laut Cina, Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Bali harus ada penanganan serius untuk mengontrol keamanan laut. "Ada banyak kesempatan untuk kerjasama mengawasi dari perompak, maupun teroris yang mungkin melawan Indonesia dan perhubungan laut seluruh negara dalam wilayah," kata dia.Jepang, menurut La Porta, sudah berkomitmen dan secara langsung memberikan bantuan pada negara-negara di Asia Tenggara untuk patroli perairan. Namun, bantuan itu tidak dalam bentuk pengiriman personel militer. Tapi saya kira bantuan itu dari seluruh negara-negara donor harus dinaikkan (karena memiliki interes juga)," kata dia. Agus Supriyanto

Berita terkait

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

30 Juni 2016

Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

Ditodong senjata laras panjang, kapal tak bisa kabur karena masih menggandeng tongkang Robby 152.

Baca Selengkapnya

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

16 April 2016

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

Jenderal Gatot tak yakin perompak Filipina yang terakhir adalah kelompok Abu Sayyaf.

Baca Selengkapnya

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

31 Maret 2016

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

Kenapa Indonesia perlu berkoordinasi dengan Filipina dulu?

Baca Selengkapnya

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

12 November 2015

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

5 orang perompak berhasil ditangkap, sementara 2 orang lagi masih dalam pengejaran.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

12 November 2015

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

Prajurit Komando Armada TNI Angkatan Laut Kawasan Barat menggerebek dan menangkap perampok.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

11 Maret 2014

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

Perompakan itu dilakukan pada Ahad, 2 Maret 2014. Mereka menyandera nakhoda kapal dari Thailand.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

7 Juni 2013

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

Satu orang bajak laut yang masih buron ini diduga memiliki senjata.

Baca Selengkapnya

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

10 April 2011

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Bimo Budi Satrio menunggu negosiasi dengan perompak yang menahan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus di Semenanjung Somalia Afrika 16 Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Bajak Laut Merajalela

21 Januari 2011

Bajak Laut Merajalela

Biro Maritim Internasional (IMB), dalam rilis laporannya pada Rabu lalu, menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 445 serangan bajak laut yang sempat menyandera sebanyak 1.181 awak dan penumpang.

Baca Selengkapnya

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

9 Maret 2010

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

Markas Besar TNI menyatakan situasi di Selat Malaka saat ini masih aman dari aksi perombakan. Penegasan itu disampaikan menyusul peringatan dari Angkatan Laut Singapura mengenai ancaman perompak di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya