Nelayan-Aparat Bentrok di Perairan Tangerang  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 9 Desember 2014 07:54 WIB

Nelayan menggunakan senjata tajam untuk mengusir petugas TNI AL ketika akan menertibkan bagan di pesisir pantai Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten, 8 Desember 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan nelayan menolak normalisasi Pantai Dadap, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Mereka menolak karena pemerintah tidak memberikan dana kerahiman. "Nelayan minta dana kerahiman Rp 7 juta per orang, tapi sampai sekarang tidak dikasih. Makanya, mereka menolak," kata Marifka Wahyu Hidayat, fotografer Tempo yang berada di lokasi kejadian, Senin, 8 Desember 2014. (Menteri Susi: Terlalu Lama Kita Memunggungi Laut)

Marifka Wahyu Hidayat bercerita, belasan Tentara Nasional Indonesia, polisi air, dan Satuan Polisi Pamong Praja berusaha menertibkan bangunan liar di bibir pantai. Mereka juga berniat membersihkan pantai dan laut yang dipenuhi peralatan melaut nelayan.

Namun petugas tak menyangka ratusan nelayan bersiap melawan. Jumlah petugas yang tak lebih dari 50 orang tersebut tak imbang dengan jumlah nelayan. (Baca: Pengusaha Dukung Menteri Susi Tenggelamkan Kapal)

Seorang nalayan sempat melemparkan bom rakitan di sekitar bibir pantai. Karena itu, TNI mengejar pelaku peledakan bom rakitan itu. "Waktu TNI mau ngejar pelaku, ratusan nelayan menghadang dan berbalik mengejar petugas. Karena kewalahan, petugas mundur dan pasrah," ujar pria 27 tahun itu.

Alhasil, perang laut terjadi sejak pagi hingga sore. Petugas tak dapat banyak bertindak karena nelayan membawa senjata seperti bom rakitan dan parang. Aksi tabrak-tabrakan kapal dan kejar-kejaran di tengah laut pun sempat terjadi. Puluhan perahu nelayan menabrak perahu dan kapal cepat petugas. "Tadinya mau ditembak sama TNI, tapi takut tersangkut pelanggaran HAM. Akhirnya, pasrah."

Meski demikian, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Rencananya, petugas akan membawa personel lebih banyak lagi besok.

Sebelumnya, kawasan ini akan dibangun menjadi Kota Baru Pantura. Pemerintah Kabupaten Tangerang menggandeng Salim Group dan Agung Sedayu Group mengerjakan megaproyek ini. Dua pengembang raksasa itu akan membangun kawasan reklamasi seluas 9.000 hektare yang nantinya berbentuk pulau-pulau di sepanjang pesisir utara Tangerang dari Pantai Dadap, Kosambi, hingga Kronjo. (Baca: Terpaksa Dandan, Menteri Susi Salahkan Wartawan)

Kota baru akan berbentuk tujuh pulau yang terbagi dalam kawasan hunian, pusat bisnis dan jasa, kawasan industri berikut pergudangan, serta pelabuhan dan peti kemas. Luasnya beragam, mulai 2.000, 2.500, sampai 3.000 hektare. Adapun pelabuhan dibangun seluas 1.500 hektare.

DEWI SUCI RAHAYU


Baca berita lainnya:
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung

Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo

Faisal Basri Segera 'Telanjangi' Petral

Alasan Agung yang Ngotot Tolak Islah dengan Ical

Ahok Terancam Tak Digaji Enam Bulan

Berita terkait

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

27 Juli 2022

Pendaftaran Bintara PK TNI AL Hingga 11 Agustus, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran Bintara PK TNI AL dibuka hingga 11 Agustus secara online. Cek syaratnya di sini.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

13 April 2022

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut Dibuka 25 April, Ini Cara Mendaftarnya

Pendaftaran Taruna Akademi Angkatan Laut dibuka mulai 25 April hingga 27 Mei 2022. Siswa berijazah SMA dapat mendaftar dengan ketentuan nilai berikut.

Baca Selengkapnya

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

6 Juni 2021

Perwira TNI AL Ikut Sembalun Seven Summit: 7 Puncak dalam 5 Hari, Target 3 Hari

Seorang perwira TNI AL, Letnan Kolonel Laut (T) Andry Kuswoyo berhasil menjalani Sembalun Seven Summit dalam lima hari.

Baca Selengkapnya

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

17 Juli 2020

Modus Operandi Pembajakan Kapal di Selat Singapura

Modus operandi pembajakan kapal di Selat Singapura di antaranya target pembajak biasanya kapal tanker curah.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

10 September 2019

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

Menteri BUMN Rini Soemarno mengklaim proyek penataan kawasan atau reklamasi Pelabuhan Benoa sudah berjalan sesuai koridor.

Baca Selengkapnya

Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

14 Juni 2019

Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan alasannya menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan ratusan bangunan di area Pantai Maju (Pulau D) proyek reklamasi

Baca Selengkapnya

Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

13 Juni 2019

Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

Ruko-ruko di Pulau D atau Pantai Maju di wilayah pulau reklamasi tampak sepi aktivitas.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

27 Februari 2019

Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

Kadin Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto mengatakan telah mengoreksi konstruksi jembatan ke pulau reklamasi.

Baca Selengkapnya

Kajian Tanggul Laut Libatkan Ahli dari Belanda, Korea dan Jepang

11 Desember 2018

Kajian Tanggul Laut Libatkan Ahli dari Belanda, Korea dan Jepang

Staf Khusus Menteri PUPR, Firdaus Ali, mengklaim groundbreaking National Capital Integrated Coastal Development atau tanggul laut mulai tahun 2020.

Baca Selengkapnya

3 Pulau Reklamasi Dikuasai DKI, Anies Baswedan Siapkan Nama Baru

24 November 2018

3 Pulau Reklamasi Dikuasai DKI, Anies Baswedan Siapkan Nama Baru

Anies Baswedan akan mengumumkan nama baru dari tiga pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta.

Baca Selengkapnya