TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah optimistis Koalisi Merah Putih di parlemen tak akan pecah meski konflik Partai Golkar ditengarai akan menggerus kekuatan koalisi. "Tak sampai seperti itu. Kami optimistis tak akan ada perpecahan karena pemerintah harus membuat keputusan berlandaskan hukum," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 8 Desember 2014. (Baa: Kubu Ical: Peserta Munas Ancol Diberi Rp 500 juta)
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera ini menilai koalisi Prabowo tetap kuat setelah Kementerian Hukum dan HAM memberikan kepastian legalitas salah satu kubu Partai Golkar. Menurut Fahri, koalisi Prabowo tetap solid di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie atau Ical. "Koalisi Merah Putih (KMP) itu urusannya Aburizal. Saya tak mau tahu soal kubu mana, pokoknya KMP tetap Ical," kata Fahri. (Baca: Munas Golkar Tandingan Dapat Restu Jusuf Kalla)
Partai Golkar kini terbelah. Golkar di bawah komando Ketua Umum Aburizal Bakrie sepakat menguatkan posisinya di Koalisi Merah Putih. Mereka juga menolak Perpu Pilkada agar kekuatan koalisi Prabowo bisa menjangkau provinsi dan kabupaten. Sedangkan Golkar yang dipimpin Ketua Umum Agung Laksono menginginkan partai keluar dari koalisi Prabowo dan mendukung pemerintah. Kedua kubu berlomba mendapatkan legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM. (Baca: Beda Munas Golkar Bali Vs Jakarta Versi Yorrys)
Hari ini, Aburizal dan timnya melaporkan hasil musyawarah nasional Bali dan kepengurusan barunya ke pemerintah. Sementara kubu Agung telah melaporkan munas Bali dan kepengurusan Ical ke pengadilan. Agung menganggap munas Bali melanggar AD/ART soal mekanisme dan tak berwenang memecat kader partai. (Baca: Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung)
Fahri yakin pemerintah tak akan mengintervensi masalah internal Partai Golkar. "Saya percaya Menkumham lebih cermat dalam membaca. Jangan sampai ada pelanggaran hukum dan konstitusi," katanya. (Baca: Setelah Ical, Agung Laksono Jadi Ketua Umum Golkar)
PUTRI ADITYOWATI
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Begini Cara 13 Polisi di Kudus Menyiksa Kuswanto
Usul BPJS Jadi Kartu Subsidi, Anang Dibilang Lucu
Birokrasi DKI Jakarta Kedodoran, Apa Salah Ahok?
Berita terkait
Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS
6 hari lalu
Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.
Baca SelengkapnyaPartai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu
7 hari lalu
Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaReaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur
29 hari lalu
Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?
Baca SelengkapnyaSaat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara
4 Maret 2024
Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?
Baca SelengkapnyaRespons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara
3 Maret 2024
Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU
Baca SelengkapnyaFahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan
2 Maret 2024
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal
Baca SelengkapnyaJika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?
18 Februari 2024
Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?
Baca SelengkapnyaFilm Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024
12 Februari 2024
Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?
Baca SelengkapnyaTimnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka
1 Februari 2024
Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka
Baca SelengkapnyaGanjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?
26 Desember 2023
Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?
Baca Selengkapnya