Ruslan Abdulgani Membaik

Reporter

Editor

Minggu, 19 Juni 2005 18:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Menteri Luar Negeri Ruslan Abdulgani kini dalam keadaan kritis yang stabil menuju perbaikan. "Dua jam setelah pemberian obat, frekuensi pernafasan menjadi tidak terlalu cepat," kata Koordinator Tim Dokter Kepresidenanan Djoko Rahardjo pada konferensi pers di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Minggu (19/6) sore, di Jakarta Pusat. Tim Dokter Kepresidenan atas perintah langsung Yudhoyono ditunjuk untuk menangani Ruslan. "Ada 10 sampai 20 dokter," kata Kepala Rumah Sakit Brigjen Soemardjo Soebiandono. Menurut Soemardjo, Ruslan tiba di RSPAD hari Jum'at (17/6) pukul 10 pagi. "Beliau datang dengan keluhan penurunan kesadaran dan sesak napas,"jelasnya. Tim dokter menangani Ruslan sejak Jumat.Djoko menambahkan, minggu pagi ini keadaan Ruslan sempat menurun. Setelah tim dokter memeriksa disimpulkan kondisi Ruslan adalah akibat gangguan metabolisme karena infeksi paru-paru. "Hasil CT scan toraks dan kardiografi menunjukkan tidak ada kelainan pada otak dan fungsi jantung masih baik,"jelasnya.Djojko menyimpulkan keluhan kesadaran penurunan dan sesak napas disebabkan karena usia Ruslan yang telah lanjut. Ruslan kini berusia 91 tahun.Ibnu

Berita terkait

KPK Tetapkan Bupati Bener Meriah Jadi Tersangka Korupsi Dermaga

4 Agustus 2015

KPK Tetapkan Bupati Bener Meriah Jadi Tersangka Korupsi Dermaga

Bupati Bener Meriah, Aceh, Ruslan Abdul Gani, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembangunan dermaga Sabang. Ia diduga menerima uang Rp 100 juta.

Baca Selengkapnya

KAA 1955, Roeslan Abdulgani Hardik Direktur Minyak Amerika

20 April 2015

KAA 1955, Roeslan Abdulgani Hardik Direktur Minyak Amerika

Panitia panik karena perushaan minyak Stanvac tak bisa
memenuhi janji memasok bensin untuk Konferensi Asia-Afrika
1955.

Baca Selengkapnya

Pandangan Almarhum Roeslan Tentang Soeharto : Keblinger

29 Juni 2005

Pandangan Almarhum Roeslan Tentang Soeharto : Keblinger

Yang Wati ingat pandangan ayahnya tentang Soeharto, bekas Presiden Indonesia yang berkuasa 32 tahun 'keblinger', sehingga terlalu percaya pada konglomerasi. "Karena kelemahannya itu, Soeharto menjadi korban. Persis Soekarno dengan PKI,"kata Wati.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Jenguk Roeslan

20 Juni 2005

Wakil Presiden Jenguk Roeslan

Presiden, menurut Jusuf Kalla, memerintahkan pelayanan terbaik bagi pejuang 45, Roeslan Abdulgani.

Baca Selengkapnya