Kata Survei, Golkar Khianati SBY

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 6 Desember 2014 05:48 WIB

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (keempat kiri) dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (kelima kiri) berpegangan tangan dengan sejumlah ketua DPD provinsi seusai pemilihan ketua partai dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 3 Desember 2014. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru menyikapi Musyawarah Nasional IX Golkar di Nusa Dua, Bali. Dari hasil survei, publik menilai hal tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kontrak politik yang pernah ditandatangani partai Demokrat, seperti yang dikemukakan Susilo Bambang Yudhoyono. (Jika Perpu Pilkada Ditolak, Pemerintah Siapkan Jalan Keluar)

Sebanyak 72,3 persen publik dari 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia menyatakan sikap Golkar sebagai bentuk penghianatan. "Hal ini menambah kesan bahwa politik itu kotor dan boleh ingkar janji," kata peneliti LSI, Ardian Sopa, Jumat, 5 Desember 2014. (Tolak Perppu, Kubu Prabowo Sebut SBY Pembohong)

Hanya 12,3 persen publik yang tidak mempersoalkan sikap Golkar itu, sementara sisanya menjawab tidak tahu. Survei ini, kata Ardian, dilakukan melalui quick poll pada tanggal 3-4 Desember 2014, dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin error kurang lebih 2,9 persen.

Selain melalui quick poll, LSI juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif melalui metode analisis media, focus group discussion, dan wawancara mendalam. (Menteri Yasonna Soal SBY: Dia Pengkhianat Duluan)

Dari penilaian LSI, Golkar menambah dua lawan baru setelah Munas Bali itu. Pertama, partai Demokrat dan SBY. "Demokrat pasti akan gerah bila harus berada di koalisi Prabowo dengan sikap Golkar yang memalukan," kata Adrian. Publik, melalui cuitan SBY, pasti sudah mengetahui adanya perjanjian antara kedua partai itu soal Perppu Pilkada.

Musuh kedua Golkar adalah publik. Publik menilai Golkar sebagai partai yang merampas hak rakyat. "Golkar bisa menjadi musuh bersama, dan potensial di-bully publik dalam waktu dekat," kata Adrian.

INDRI MAULIDAR

Baca berita lainnya:
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Gubernur FPI Sewot Soal Tunggakan Iuran Warga
Jokowi Untung Golkar Tolak Perpu Pilkada, Kok Bisa?
5 Tanda Partai Politik Bakal Bubar









Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

13 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

25 hari lalu

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Golkar 2024-2029

MKGR resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

29 hari lalu

Disebut Masuk Bursa Caketum Golkar, Bahlil Lahadalia Bilang Begini

Tanggapan Bahlil Lahadalia soal dirinya yang disebut masuk bursa caketum Golkar.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya