Dukung Jokowi, UGM Segera Bentuk Fakultas Maritim  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 6 Desember 2014 03:50 WIB

Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati MSc., Phd TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berencana akan membentuk fakultas yang mengembangkan keilmuan maritim. Rencana tersebut untuk merealisasikan usulan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. (Susi Beberkan Prestasi Lima Pekan Jadi Menteri)

"UGM, kan, turut didirikan Keraton Yogyakarta. UGM punya tanggung jawab untuk mendukung," kata Rektor UGM Yogyakarta Dwikorita Karnawati usai bertemu Sultan, di Kepatihan, Yogyakarta, Jumat, 5 Desember 2014. (Menteri Susi: ABK Indonesia Banyak Dijadikan Budak)

Salah satunya untuk mendukung program pemerintah Presiden Joko Widodo. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga kerap melakukan gebrakan di bidang kelautan.

Rencana pembentukan fakultas maritim ke depan, menurut Dwikorita, merupakan tindak lanjut kegiatan bulan maritim pada Agustus lalu. Kegiatannya, antara lain menggelar sarasehan tentang kebudayaan maritim.

Pembahasan mengenai gagasan Presiden Joko Widodo tentang program tol laut yang harus terintegrasi dengan alur laut kepulauan Indonesia. Sebelumnya, Sultan telah mencanangkan program strategis pembangunan dengan konsep "Among Tani Dagang Layar". (Ide Susi Tenggelamkan Kapal Pencuri Ternyata Wajib)

Konsep itu dipaparkan dalam Visi-Misi Calon Gubernur DIY 2012-2017 berjudul "Yogyakarta Menyongsong Peradaban Baru" yang disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD DIY pada 21 September 2012. Konsep itu mengarahkan pertanian sebagai sektor agribisnis modern dengan pelabuhan sebagai tulang punggungnya.

Saat ini, Dwikorita sedang melakukan evaluasi internal UGM untuk mengembangkan program tersebut, seperti melihat kapasitasnya, kekurangannya, serta dukungan yang dibutuhkan. "Kalau memang perlu, tidak sekadar membuat jurusan, karena terlalu sempit. Tapi fakultas," kata Dwikorita. Mengingat bicara maritim tidak sekadar mempelajari soal perikanan, melainkan juga kebudayaan, kebijakan, dan infrastruktur kelautan lainnya. (Pekan Ini, Tiga Kapal Ilegal Ditenggelamkan)

Menurut Kepala Subdit Kerjasama Internasional UGM I Made Andi Arsana, untuk memenuhi sumber daya manusia yang handal dalam hal maritime, tidak perlu membentuk jurusan atau fakultas sendiri. "Cukup ditandai dengan penguatan ilmu tentang maritim dalam keilmuan lain yang berbeda," kata I Made.

Dia mencontohkan, belajar tentang ekonomi bisa disusupi dengan konten maritim. Dwikorita pun tidak menutup kemungkinan mata kuliah geologi juga disisipi ilmu tentang maritim. Mengingat banyak sumber energi yang tersimpan di laut dalam. "Jadi cukup revisi kurikulum. Kan lima tahun sekali ada revisi," kata I Made.

Sedangkan tenaga ahli yang cukup berkompenten untuk mengasah anak didik berdasarkan konten maritime, menurut I Made, UGM mempunyai tenaga ahli bidang perikanan dan pelabuhan.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca berita lainnya:
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century
Gubernur FPI Sewot Soal Tunggakan Iuran Warga
Bagaimana PSK Maroko Bisa 'Mangkal' di Puncak?
5 Tanda Partai Politik Bakal Bubar
Tolak Perppu, Kubu Prabowo Sebut SBY Pembohong






Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

4 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

7 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

15 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

21 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

41 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

47 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

48 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya