Kisah Korban Miras Oplosan, dari Harga hingga Rasa

Reporter

Kamis, 4 Desember 2014 21:29 WIB

Petugas Satpol PP memeriksa sebuah warung jamu saat merazia minuman keras (miras) di Tangerang, Banten (13/7). Razia tersebut dilakukan untuk menekan peredaran miras pada bulan suci Ramadan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Sumedang - Rangga, 20 tahun, korban minuman keras oplosan, terkulai lemas di tempat tidurnya di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sumedang, Kamis, 3 Desember 2014. Di tangannya menempel infus yang sedari sore terpasang di lengan kanannya.

Rangga mengangkat badannya ketika sang ibu hendak menyuapi satu sendok obat cair berwarna merah muda. Di sana ia tidak sendirian. Di sekelilingnya banyak pasien yang mengalami derita yang sama. Rangga terpaksa masuk rumah sakit ketika merasakan gejala keracunan setelah meminum minuman keras oplosan pada akhir pekan lalu. (Baca juga: Miras Oplosan Renggut Nyawa 10 Warga Garut)

“Teman saya juga ada yang meninggal,” ujar Rangga kepada Tempo, Kamis, 4 Desember 2014.

Pada Sabtu akhir pekan kemarin, Rangga dan teman-temannya mengadakan pesta minum-minum di dekat rumahnya di Desa Ciguling, Kecamatan Sumedang Selatan. Ia membeli minuman bermerek Gingseng. Ia mengakui merek tersebut merupakan minuman kesukaannya. Pasalnya, harga minuman tersebut terjangkau untuk sakunya yang sedang tunakarya. “Ya, kalau minuman lain, mah, mahal. Gingseng cuma Rp 10 ribuan,” ujarnya.

Namun, pada Sabtu itu, Rangga dan teman-temanya merasakan ada yang berbeda dengan minuman tersebut. Menurut dia, minuman itu terasa lebih pahit dari biasanya. Padahal ia sudah berlangganan minuman tersebut sejak tiga bulan lalu. Rangga pun merasakan efek yang berbeda. “Pusingnya juga beda,” ujarnya. Namun Rangga tak ambil pusing dengan rasa tersebut. Ia tetap melanjutkan pesta bersama teman-temannya.
<!--more-->
Selang beberapa hari setelah pesta minum-minum itu, Rangga mendengar kabar teman sekampungnya ada yang meninggal setelah keracunan minuman yang sama dan dibeli dari tempat yang sama pula. Ditambah lagi media massa ramai menyiarkan banyaknya korban yang berjatuhan akibat miras oplosan. Rangga pun bertambah waswas. Ia langsung berbicara kepada ibunya agar dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

“Terakhir dengar info kalau teman saya yang meninggal itu minumannya dicampur Torpedo (minuman penambah stamina),” ucapnya.

Kini, Rangga bersama puluhan pasien lainnya telah menjalani perawatan di RSUD Sumedang. Rangga dan pasien lainnya menderita pusing-pusing berkelanjutan dan mual-mual.

IQBAL T. LAZUARDI S.

Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya