TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Benny K. Harman mengatakan profil calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Robby Arya Brata, yang tidak populer bukan menjadi hambatan. Kata Benny, pimpinan KPK Abraham Samad dulunya juga tidak banyak dikenal.
"Dulu Abraham Samad tidak direkomendasikan jadi pimpinan KPK, tapi tetap kami pilih. Sekarang berhasil, kan," kata Abraham saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Desember 2014.
Sebelumnya, Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata telah menjalani serangkaian ujian, seperti tes kompetensi, psikologis, kesehatan, dan penelusuran rekam jejaknya. (Baca: Dua Calon Pimpinan KPK Berpotensi Tidak Lolos)
Dari hasil psikotes, Robby yang merupakan Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Negara itu dikabarkan tidak direkomendasikan menjadi pimpinan KPK. Robby dinilai bukan orang yang cekatan dalam bekerja, bertempo lambat, dan lebih cocok bekerja di belakang meja, yang lebih banyak menuntut aktivitas berpikir.
Meski demikian, Benny mengaku tak mengenal Robby. Benny lebih mengenal sosok Busyro Muqoddas. Isu yang menyebutkan dirinya mendukung Robby juga ditepisnya.
Anggota Komisi Hukum itu mengaku belum tahu akan memilih siapa di antara kedua calon tersebut. "Apa yang KPK rasa untung, kami pilih itu," kata Benny. (Baca: Hari Ini, Calon Pimpinan KPK Uji Kelayakan di DPR)
Hari ini, DPR melaksanakan uji kelayakan calon pimpinan KPK pada pukul 13.00 WIB. Penetapan pimpinan KPK kemungkinan akan dilaksanakan pada malam nanti atau besok siang.
Menurut Komisi Hukum, aspek pemilihan tersebut tak hanya dinilai dari segi intelektual dan rekam jejaknya. Tetapi juga dari aspek politis, mana yang lebih menguntungkan partai ke depannya.