Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kanan), berbincang dengan Aburizal Bakrie dan istrinya saat menghadiri pembukaan Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 30 November 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mempersilakan kubu Agung Laksono dan teman-teman membentuk partai baru, jika tak terima hasil Musyawarah Nasional di Bali. "Silakan. Kami tak masalah. Berkumpul dan membentuk partai itu hak setiap warga negara," katanya saat dihubungi, Senin, 1 Desember 2014. (Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali )
Menurut dia, partai Golkar tak pernah mempermasalahkan partai-partai baru yang muncul akibat perpecahan. "Kami tak pernah melihat mereka sebagai lawan. Buktinya sekarang, Golkar dengan Gerindra malah menjadi teman," katanya.
Ia juga tak mempermasalahkan bila Agung Laksono menggugat kepengurusan Ical di Kemenkumham atau menggugat hasil Munas. "Silakan saja. Kami juga siap melawan gugatan itu," ujarnya. (Agung Laksono Tolak Golkar di Koalisi Prabowo)
Ketua DPP Golkar Tantowi Yahya mengatakan ia tak mengharapkan munculnya partai baru setelah Munas berlangsung. "Kami harapkan tidak ada partai lain. Cukup Nasdem yang terakhir," kata Tantowi.
Menurut Tantowi, Agung Laksono juga pernah mengungkapkan hal serupa. "Jauh sebelum kericuhan partai, dia bilang tidak mau ada partai pecahan lain yang muncul dari Golkar," katanya. (Tak Hadiri Munas, Agung Kembali ke Jakarta)
Karena itu, ia berharap Agung Laksono ingat dengan ucapan itu. "Pak Ical membuka lebar pintu untuk islah agar keutuhan partai terjaga," katanya.