Demokrat Tetap Enggan Pakai Interpelasi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 25 November 2014 05:25 WIB

Kiri-kanan: Wakil Ketua DPR Fachri Hamzah, Olly Dondokambey, Pimpinan Koalisi Indonesia Hebat dari PDIP Pramono Anung, Ketua DPR Setya Novanto, Sekjen Golkar Idrus Marham, Fadly Zon, Agus Hermanto, dan Taufik Kurniawan berjabatan tangan sebelum melakukan pertemuan tertutup, di Komplek Parlemen, Jakarta,10 November 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat Fraksi Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan hingga sore ini, tidak ada satupun anggota Partai Demokrat yang menandatangani usulan pengajuan hak interpelasi kepada pimpinan DPR. "Demokrat masih ingin meminta penjelasan pemerintah lewat rapat dengar pendapat. Kalau ada perkembangan lain, nanti kami umumkan," kata Agus saat dihubungi Tempo, Senin, 23 November 2014.

Menurut Agus, Demokrat merasa belum perlu mengajukan hak interpelasi karena mereka masih memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menjelaskan. Jika penjelasan pemerintah logis dan dapat diterima, Demokrat tak perlu lagi melanjutkan hak konstitusinya. (Baca: Interpelasi Jokowi, Ibas Pakai Alasan SBY )

Agus mengungkapkan, hak bertanya anggota dewan bisa diajukan melalui interpelasi dan hak bertanya bisa lewat rapat kerja atau rapat dengar pendapat. Di kedua rapat itu, anggota bisa bertanya soal kebijakan pemerintah kepada presiden atau utusannya setara menteri. "Baik lewat RDP dan interpelasi sama saja bisa langsung ke presiden atau wakilnya. Bedanya cuma tahapannya," ujar Agus.

Menurut undang-undang, hak interpelasi harus diajukan oleh minimal 25 anggota DPR, lalu disampaikan ke pimpinan DPR, dan disahkan lewat paripurna. Hari ini, sejumlah anggota partai dari Partai Gerindra, PKS, dan Golkar telah mengumpulkan tanda tangan untuk mengajukan interpelasi. (Baca: Jokowi: Puluhan Kali BBM Naik Tidak Interpelasi)

Menurut Agus, Demokrat tidak ingin terburu-buru mengikuti partai lainnya. Meski begitu, Demokrat tetap ingin menanyakan alasan kenaikan harga BBM, dana kompensasi, dan alokasi anggaran lain.

Mereka memandang keputusan Presiden Joko Widodo sangat kontroversial karena harga BBM dunia sedang turun. "Dulu kalau pas Pak SBY, dia benar-benar memikirkan saat kenaikan harga BBM dunia sangat membebani," kata Agus.

PUTRI ADITYOWATI






Berita terpopuler lainnya:
Ahok 'Tebus Dosa' ke Ridwan Kamil Rp 125 Juta
Jean Alter: Sri Wahyuni Saya Cekik Sampai Mati
Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut
Indonesia Juara MTQ Internasional di Mekah

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

DPRD Lempar Handuk Putih, Batal Interpelasi Wali Kota Depok soal KDS

6 Agustus 2022

DPRD Lempar Handuk Putih, Batal Interpelasi Wali Kota Depok soal KDS

DPRD Kota Depok membatalkan rencana mengajukan hak interpelasi terhadap wali kota soal Kartu Depok Sejahtera (KDS)

Baca Selengkapnya

JakPro Harus Bayar Rp 90 M, Gembong PDIP: DPRD DKI Sudah Minta Kontrak Formula E

20 Juni 2022

JakPro Harus Bayar Rp 90 M, Gembong PDIP: DPRD DKI Sudah Minta Kontrak Formula E

Fakta Jakpro kurang bayar Formula E Rp 90 miliar menurut Gembong Warsono hanya diketahui Pemprov DKI dan Jakpro.

Baca Selengkapnya

Dewan Tagih Jadwal Sidang Interpelasi Terhadap Wali Kota Depok

17 Juni 2022

Dewan Tagih Jadwal Sidang Interpelasi Terhadap Wali Kota Depok

Hak interpelasi yang dilancarkan oleh 33 anggota DPRD kepada Wali Kota Depok hingga kini tak jelas kelanjutannya.

Baca Selengkapnya

Lontarkan Sindiran Soal Formula E, Anies Baswedan: Minta Maaf Mengecewakan

13 Juni 2022

Lontarkan Sindiran Soal Formula E, Anies Baswedan: Minta Maaf Mengecewakan

Menurut Anies Baswedan ada orang yang kecewa karena Formula E Jakarta dapat terselenggara dengan baik.

Baca Selengkapnya

PDIP Tetap Ngegas Interpelasi Formula E Meski Acaranya Dihadiri Jokowi dan Puan

7 Juni 2022

PDIP Tetap Ngegas Interpelasi Formula E Meski Acaranya Dihadiri Jokowi dan Puan

Anggota DPRD DKI dari PDIP tetap melanjutkan wacana interpelasi Formula E. Tak terpengaruh dengan kehadiran Jokowi dan Puan Maharani.

Baca Selengkapnya

Wakil Wali Kota Akui Data Penerima Kartu Depok Sejahtera Belum Akurat

28 Mei 2022

Wakil Wali Kota Akui Data Penerima Kartu Depok Sejahtera Belum Akurat

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengakui DTKS yang digunakan sebagai dasar pemberian Kartu Depok Sejahtera belum akurat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Klaim Belum Terima Surat Interpelasi KDS dari DPRD

24 Mei 2022

Wali Kota Depok Klaim Belum Terima Surat Interpelasi KDS dari DPRD

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengklaim, surat interpelasi yang dilayangkan anggota DPRD kepada belum sampai ke mejanya.

Baca Selengkapnya

Polemik KDS, DPRD Depok: Tidak Ditemukan Dugaan Tidak Pidana, Hanya Politisasi

21 Mei 2022

Polemik KDS, DPRD Depok: Tidak Ditemukan Dugaan Tidak Pidana, Hanya Politisasi

DPRD Kota Depok mengajukan hak interpelasi kepada wali kota dan wakil wali kota terkait dugaan politisasi program Kartu Depok Sejahter

Baca Selengkapnya