TEMPO.CO, Jakarta - Agenda Musyawarah Nasional Partai Golkar ke-IX akan digelar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. Anggota Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menjelaskan pemilihan lokasi itu dilatari oleh masalah teknis ketersediaan hotel. "Cuma Bali yang memiliki kapasitas kamar sesuai yang kami butuhkan," ujarnya, Senin, 24 November 2014.
Bambang menjelaskan DPP sebelumnya sempat menjajaki peluang penyelenggaraan Munas di Bandung dan Surabaya. (Baca: Agun Pertanyakan Percepatan Munas Golkar.) Namun kedua kota itu tidak memiliki hotel dengan 3.000 kamar. "Di Bandung bisa, tapi kami harus menyewa delapan hotel, itu pun jauh-jauh. Intinya rumit. Apalagi melihat situasi kota yang sering macet," katanya.
Menurut Bambang, kompleks perhotelan di Nusa Dua, Bali, dianggap mampu menjawab kebutuhan itu lantaran memiliki 4.000 kamar dengan jarak hotel yang saling berdekatan. Dengan ketersediaan fasilitas tersebut, Bambang meyakini Munas Golkar bisa dilangsungkan sesuai jadwal pada 30-31 November 2014. "Semuanya sudah siap." (Baca: KPK Bersedia Mengawasi Munas Golkar)
Terkait dengan pertarungan kandidat calon ketua umum, Bambang menilai sosok Aburizal Bakrie memiliki peluang keterpilihan paling besar dibandingkan kandidat lain. Bambang mengklaim mayoritas pemilik suara sejauh ini mendukung keterpilihan kembali Ical sebagai ketua umum. "Teman-teman di daerah masih menginginkan Ical."
Menurut dia, Ical layak dipertahankan lantaran memiliki peran sentral dalam membangun koalisi pendukung Prabowo. "Cuma dia yang bisa mempertahankan Koalisi Merah Putih (KMP). Dia orang yang ditokohkan di KMP, sementara yang lain ingin membawa Golkar ke pemerintahan. Tanpa Ical, Golkar tak akan punya peran di masyarakat."