TEMPO Interaktif, Mataram:Penyampaian visi dan misi antar calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) di Aula Kota Mataram berlangsung ricuh, Jumat (10/9). Akibatnya, rapat paripurna istimewa DPRD Kota Mataram menjadi kacau setelah terjadi kericuhan antar-anggota dewan yang sama-sama menjadi tim sukses.Kericuhan berawal setelah calon terakhir pasanganMohammad Ruslan-Ahyar Abduh menyampaikan visi danmisinya di depan anggota DPRD Kota Mataram dan paratim-tim sukses. Beberapa menit ke depan, tiba-tibaseorang anggota DPRD Kota Mataram, Mohammad Wildan,melakukan interupsi. Salah satu pesan yangdisampaikan, bahwa Laporan Pertanggungjawaban Ruslansaat menjadi Walikota Kota Mataram periode 1999-2004telah ditolak DPRD Kota Mataram.Tapi, baru bicara beberapa detik, tiba-tiba salahseorang anggota dewan bernama Huzaliran Yahya, merebutpengeras suara yang dibawa Wildan. Akibat rebutanpengeras suara itu, tim sukses yang ada di aula ikutmengerubuti kedua anggota dewan tersebut. Merekamenyebut-nyebut Wildan sebagai biang keladi keributanitu.Bahkan, seorang dari mereka berteriak, "habisi saja!"Teriakan itu ditujukan ke Wildan yang juga sebagaiKetua DPC PPP Kota Mataram yang menjadi pendukungpasangan calon Ridwan-Willgo. Sedangkan HuzaliranYahya berasal dari Partai Golkar yang mencalonkanpasangan Ruslan-Ahyar Abduh. Tak sampai disitu, kericuhan berimbas pada pendukungRuslan-Ahyar. Sebab sekitar 25 tim sukses kedua calonitu, berusaha mengeroyok Wildan yang duduk di deretanmuka. Beberapa polisi yang berpakaian preman berusahamelindungi Wildan dari serbuan tim sukses lawanpolitiknya.Kericuhan tak berlanjut. Sebelum acara selesai, para pendukung tim sukses pulang. Sedangkan Wildanmendapat pengawalan ketat dari polisi yang berpakaianpreman.Kepala Polres Mataram Ajun Komisaris Besar Ismail berjanji akan meningkatkan pengamanan terutama masa kampanye pilkada di Kota Mataram yang berlangsung Kamis, ini. "Sekarang ini kami sudah memberlakukan siaga satu di Kota Mataram,"katanya.Sujatmiko dan Supriyanto Khafid