Kapolri: Ada Korban Sipil dalam Bentrok TNI-Polri  

Reporter

Kamis, 20 November 2014 12:24 WIB

Kapolri Jendral Sutarman. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Batam - Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan ada korban sipil dalam bentrok antara TNI dan Polri. Namun dia menolak menjelaskan jumlah dan identitas korban sipil yang dimaksud. "Saya belum akan bicara banyak sebelum bertemu dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat," kata Sutarman, Kamis, 20 November 2014. (Kapolri Kunjungi Lokasi Baku Tembak Brimob-TNI)

Bentrok antara TNI dan Polri terjadi Rabu malam, 19 November 2014. Peristiwa itu menyebabkan tewasnya anggota TNI Yonif 134, prajurit kepala Jack Marpaung. Ia terkena tembakan di bagian dada. Sutarman membantah saat ditanya apakah Brimob juga menjadi korban. "Tidak ada itu."

Siang ini, KASAD Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Sutarman menggelar rapat di Mapolda Kepri. Gatot tiba di Mapolda disambut Kapolri, sekitar pukul 11.05 WIB.

Adapun Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo setelah bertemu dengan Kapolri menjelaskan telah dicapai kesepakatan antara Polri dan TNI bahwa tidak ada lagi tembak-menembak. "Jadi warga harus tenang. Dengan kedatangan Kapolri dan KASAD diharapkan semua pihak bisa menahan diri," ujarnya.

Akibat penyerangan itu, Ruang Teratai Markas Brimob Batam rusak. Sejumlah kaca jendela pecah. Berjarak 10 meter di samping Lapas Brimob di Kompleks Brimob, pintu tiga kios warung penjual alat elektronik hancur.

Argi, seorang warga yang mendengar letusan pertama, kepada Tempo menceritakan bahwa dirinya dan beberapa warga sekitar mengira letusan pertama itu adalah bunyi mercon. Namun, kata dia, makin lama terjadi rentetan tembakan. "Jadi kami larilah karena takut," ujarnya.

Dedi, jurnalis Haluan Kepri, bercerita, setelah konferensi pers, wartawan belum sempat keluar. Tiba-tiba ada instruksi dari seorang anggota Brimob bahwa semua yang ada di dalam ruangan tidak boleh keluar. "'Tiarap, tiarap semua', begitu perintah Brimob," ujarnya.

Perintah itu dibarengi dengan suara tembakan secara sporadis yang berlangsung hingga pukul 22.30 WIB. Kemudian berhenti setelah polisi mengundang masyarakat untuk dijadikan tameng hidup.

RUMBADI DALLE

Terpopuler:
Ruhut: Lawan Jokowi, DPR Gantung Diri
Harga BBM Naik, Ini Skenario Nasib Jokowi
Besok, Seribu Mahasiswa Kepung Istana
JE Sahetapy: Piring Kabinet SBY Bau Amis

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

12 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya