MUI: KTP Kosong Agama Sulitkan Penanganan Jenazah  

Reporter

Senin, 10 November 2014 15:53 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bojonegoro - Majelis Ulama Indonesia Bojonegoro menolak keras rencana pemerintah mengosongkan kolom agama di kartu tanda penduduk elektronik. Alasannya, pengosongan kolom agama yang digagas Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo itu justru membingungkan masyarakat. "Itu ide yang membingungkan umat," ujar Ketua MUI Bojonegoro Djauhari Hasan, Senin, 10 November 2014.

Djauhari mengatakan pengosongan kolom agama di KTP dinilai tidak masuk akal. Selain bisa membingungkan umat beragama, juga akan menambah ruwet identitas. Terutama jika menyangkut tata pelaksanaan beribadah. (Baca pendapat lainnya: Kontras Mendukung Kolom Agama di KTP Dihapus)

Dia mencontohkan bila ada seorang yang meninggal dunia. Jika di KTP orang tersebut tidak terdapat identitas agama, bisa mempersulit penanganan jenazahnya.

"Apakah jenazah itu mau dimakamkan dengan cara Islam atau bukan. Ini baru contoh kecil saja," ujar Djauhari. MUI Bojonegoro, kata dia, sependapat dengan MUI pusat yang menolak rencana Menteri Tjahjo Kumolo. (Baca: Soal Kolom Agama di KTP, Kejawen Dorong Paguyuban)

Bupati Tuban Fatkhul Huda belum merespons saat dimintai tanggapan soal pengosongan kolom agama di KTP tersebut. Fatkhul yang juga mantan Ketua Nahdlatul Ulama Tuban belum memberikan jawaban pada pesan pendek yang dikirim Tempo.

Sebelumnya, Tjahjo Kumolo mengatakan akan mengikuti saran para tokoh agama ihwal pengosongan kolom agama di kartu tanda penduduk elektronik. Menurut Tjahjo, pihaknya hanya mengatur masalah administrasi, sedangkan soal aliran kepercayaan berada di ranah Kementerian Agama. (Baca: Pengosongan Kolom Agama di KTP Tunggu Fatwa Menag)

"Kalau tak setuju, tidak ada masalah. Namun, harus dipikirkan bagaimana jalan keluarnya supaya semua warga negara dapat mendapat hak yang sama," ujar Tjahjo setelah mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.

Tjahjo mengatakan penganut aliran kepercayaan di luar enam agama yang diakui negara masih kesulitan mendapatkan KTP elektronik dan surat-surat lainnya apabila tidak mengaku memeluk salah satu dari enam agama tersebut. "Apa iya mereka tak bisa punya KTP?" katanya. (Lihat juga: Kolom Agama di KTP Acap Rugikan Penganut Penghayat)

SUJATMIKO

Berita Terpopuler:
Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina
Pramono: Sore Ini KMP dan KIH Tanda Tangani Kesepakatan
Ini Kata PDIP Pasca-Kesepakatan Dua Koalisi
Jokowi Menjajal Kereta Api Paling Cepat di Dunia
Persib Juara, Ridwan Kamil Akhirnya Gunduli Rambut

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

10 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

13 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

51 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

57 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya