Timses Prabowo: @Triomacan2000 Bukan Buzzer Kami

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 7 November 2014 14:00 WIB

Wapres Jusuf Kalla (kanan) menerima kunjungan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Istana Wapres, Jakarta, 21 Oktober 2014. Kunjungan Prabowo tersebut untuk silaturahmi dan mengucapkan selamat kepada Wapres. ANTARA/HO/Setwapres- Samsu Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim sukses bidang hukum calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburrokhman, mengatakan Partai Gerindra tidak pernah meminta bantuan pihak lain untuk melakukan promosi di media sosial.

"Kami tidak pernah meminta @Triomacan2000 untuk jadi buzzer," kata Habiburrokhman saat dihubungi pada 7 November 2014. Buzzer adalah istilah untuk merujuk akun di Twitter yang mempromosikan produk tertentu secara komersial.

Menurut Habiburrokhman, para pendukung Prabowo-Hatta di media sosial adalah para pendukung murni kubu ini. Dengan demikian, mereka mau mendukung dengan mencuit dan membela Prabowo-Hatta. (Baca: Trio Macan Minta DPR Jangan Kisruh)

Habiburrokhman mengatakan, bila tim kampanye presiden dan wakil presiden berasal dari buzzer, akan sangat riskan. Dia menilai dukungan para buzzer kepada Prabowo-Hatta saat itu dikhawatirkan hanya dukungan sementara. "Hari ini saja dia mendukung, jangan-jangan besok membelot."

Habiburrokhman mengatakan cara menggaet pendukung di dunia maya saat itu sangat mudah. Salah satu akun yang diandalkan adalah akun resmi @Prabowo08 di Twitter serta akun resmi Partai Gerindra. "Pak Prabowo saja pengikutnya sudah mencapai 1,4 juta, belum lagi pengikut dari Gerindra. Jadi tidak perlu @Triomacan2000," katanya. (Baca: Triomacan2000 Ajukan Penangguhan Penahanan)

Habiburrokhman menjelaskan, di media sosial Facebook pun jumlah pengikut Gerindra dan Prabowo sudah cukup banyak. Akun di media sosial Twitter, kata dia, sudah dibuat sejak 2-3 tahun lalu. "Mungkin di pihak seberang kali (yang menyewa @Triomacan2000)," ujarnya. Pihak seberang yang dimaksud Habiburrokhman adalah pihak Jokowi-JK.

Hingga saat ini pun, para netizen pendukung Prabowo-Hatta, kata dia, masih mendukung kubu itu. Selain mendukung, ternyata mereka juga sempat mengkritik tindakan Prabowo-Hatta yang dinilai tidak tegas. "Kritik itu sempat datang saat Prabowo datang ke pelantikan Jokowi," kata Habiburrokhman. Namun, secara umum, mayoritas netizen memuji sikap Prabowo-Hatta saat pelantikan Joko Widodo sebagai presiden.

MITRA TARIGAN




Berita Lain:
9 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes
Polusi Penyebab 670 Ribu Orang Cina Meninggal
Insiden Kecelakaan di Yerusalem Diduga Aksi Teror









Advertising
Advertising

Berita terkait

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

59 hari lalu

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

20 Februari 2024

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Hadapi Dakwaan Penghinaan Kerajaan

Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi kasus lese majeste atau penghinaan terhadap kerajaan terkait dengan komentarnya di Seoul pada Mei 2015.

Baca Selengkapnya

Penyelidikan Kasus Butet Kartaredjasa, Polda DIY: Deliknya Absolut

5 Februari 2024

Penyelidikan Kasus Butet Kartaredjasa, Polda DIY: Deliknya Absolut

Berdasarkan hasil gelar perkara penyelidik Ditreskrimum Polda DIY, laporan terhadap Butet Kartaredjasa tidak dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Diminta Jokowi Cabut Pengaduan Butet Kartaredjasa ke Polisi, Projo Yogya : Kami Masih Koordinasi

5 Februari 2024

Diminta Jokowi Cabut Pengaduan Butet Kartaredjasa ke Polisi, Projo Yogya : Kami Masih Koordinasi

Ketua Relawan Projo DIY Aris Widhartanto belum mengetahui langkah apa yang akan diambil setelah diminta cabut laporan soal Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya

Catat Rekor, Pria Thailand Dipenjara 50 Tahun karena Tuduhan Menghina Kerajaan

19 Januari 2024

Catat Rekor, Pria Thailand Dipenjara 50 Tahun karena Tuduhan Menghina Kerajaan

Hukuman yang memecahkan rekor ini terjadi setelah Thailand meningkatkan penggunaan undang-undang kontroversial tersebut terhadap pengunjuk rasa

Baca Selengkapnya

Sebut Goblok Saat Singgung Anies Baswedan, Prabowo Bisa Terancam Pidana Langgar Pasal 280 UU Pemilu, Begini Bunyinya

12 Januari 2024

Sebut Goblok Saat Singgung Anies Baswedan, Prabowo Bisa Terancam Pidana Langgar Pasal 280 UU Pemilu, Begini Bunyinya

Prabowo bisa terancam pidana karena langgar pasal 280 UU Pemilu, karena sebut giblok dan tolol saat singgung Anies Baswedan. Begini bunyi pasalnya.

Baca Selengkapnya

Vonis Bebas Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Bambang Widjojanto Bicara Soal Jaminan Kebebasan Berpendapat

9 Januari 2024

Vonis Bebas Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Bambang Widjojanto Bicara Soal Jaminan Kebebasan Berpendapat

Bambang Widjojanto menanggapi keputusan hukum terhadap penggiat HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang divonis bebas.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Lampung Kaji Dugaan Penghinaan Nabi oleh Komika

10 Desember 2023

Bawaslu Lampung Kaji Dugaan Penghinaan Nabi oleh Komika

Bawaslu Lampung mengkaji dugaan penghinaan Nabi Muhammad oleh komika Aulia Rahman di Lampung.

Baca Selengkapnya

Tolak Pleidoi Haris Azhar dan Fatia, JPU Sebut Ada Pengaburan Isu Penghinaan Luhut

5 Desember 2023

Tolak Pleidoi Haris Azhar dan Fatia, JPU Sebut Ada Pengaburan Isu Penghinaan Luhut

JPU mengatakan ada 3 catatan dalam podcast Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang dimaksud penghinaan terhadap Luhut.

Baca Selengkapnya

Pleidoi Fatia Maulidiyanti: Saya Tidak Pernah Menghina Luhut sebagai Seorang Pribadi

27 November 2023

Pleidoi Fatia Maulidiyanti: Saya Tidak Pernah Menghina Luhut sebagai Seorang Pribadi

Fatia Maulidiyanti membacakan pleidoinya dalam sidang ke-29 yang digelar Senin malam, 27 November 2023.

Baca Selengkapnya