TKW Tewas, Keluarga Pertanyakan Hasil Otopsi  

Reporter

Kamis, 6 November 2014 20:00 WIB

Ilustrasi Mayat

TEMPO.CO, Malang - Jenazah Siswanti, tenaga kerja wanita yang tewas di Hong Kong, sudah diterima keluarganya yang bermukim di Jalan Kalinyamat, RT 08 RW 03, Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Kamis dinihari, 5 November 2014. Dalam keterangan yang diterima pihak keluarga, perempuan 40 tahun itu tewas karena melompat dari lantai 21 apartemen Tong Yun Hang, tempatnya bekerja pada Jumat, 24 Oktober lalu.

Ambulans yang membawa peti jenazah Siswanti disambut isak tangis keluarganya. Bahkan salah seorang anggota keluarga menangis histeris dan pingsan. Peti mati itu berlapis-lapis tebalnya sehingga pihak keluarga hanya bisa membuka lapisan luar. Jenazah Siswanti kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat pada pukul 01.15 WIB.

"Tapi kami tidak mendapat hasil otopsi atas jenazah kakak kami. Keluarga hanya menerima dokumen berita acara serah-terima jenazah, kontrak kerja, dan paspor," kata Saturi, adik ipar Siswanti. (Baca berita sebelumnya: TKW Asal Malang Tewas di Hongkong)

Saturi mengatakan berkeras meminta hasil otopsi walaupun dalam berita acara terdapat keterangan bahwa perusahaan pengirim Siswanti memberi santunan Rp 5 juta. Disebutkan pula Siswanti meninggal karena bunuh diri.

Sukardi, Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang, menuturkan PT Eka Jasa Alim Prima, perusahaan pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang mengirim Siswanti ke Hong Kong, mengaku sudah menyerahkan semua dokumen ke keluarga Siswanti, termasuk rekam medis dan hasil otopsi dari aparat berwenang di Hong Kong.

"Namun setelah kami cek, hasil otopsinya tidak ada. Kemungkinan masih dibawa PJTKI yang memberangkatkan almarhumah, dan biasanya diberikan setelah kami minta," kata Sukardi. (Lihat juga: Polisi Bongkar Makam TKW di Malang)

Dinas Tenaga Kerja mencatat Siswanti berangkat ke Hong Kong tiga kali melalui PJTKI berbeda. Siswanti sempat pulang ke Indonesia setelah kontrak pertama dan kedua habis. Dia memperpanjang kontrak untuk ketiga kalinya lewat kantor cabang PT Eka Jasa Alim Prima yang ada di Hong Kong.

Siswanti diduga bunuh diri lantaran tak kuat menanggung utang sebesar 100 ribu dolar Hong Kong atau setara Rp 150 juta dari sebuah lembaga penyedia jasa keuangan di sana. Dugaan ini berdasarkan pengakuan majikan Siswanti kepada polisi Hong Kong.

Mutriasih, adik Siswanti, mengaku majikan memperlakukan Siswanti dengan baik. Dugaan bunuh diri akibat timbunan utang, kata dia, juga disampaikan teman Siswanti lewat telepon dari Hong Kong. (Baca pula: Lebaran, TKI Kabupaten Malang Kirim Rp 70 Miliar)

ABDI PURMONO

Berita Terpopuler:
Gaya Ayang Jokowi Saat Belanja di Makassar
Ayang Jokowi Kaget Kepergok Belanja di Makassar
Duit Raden Nuh Diduga Mengalir ke Wanita
Pidato Kocak Bupati Tegal
DPR Dituding Tak Bersih, Fadli Zon: Audit LSM-nya!

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

10 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya