Seorang anggota Kepolisian berjalan melewati baliho raksasa ucapan selamat acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di halaman kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 15 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO,Jakarta - Setelah Joko Widodo dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014, ruang GBHN di kantor Dewan Perwakilan Daerah, Kompleks Parlemen, Senayan, ternyata belum memajang foto presiden dan wakil presiden yang baru. Foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono masih terpajang di dinding ruangan tempat rapat kerja Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dengan anggota DPD itu pada Kamis, 6 November 2014.
Dalam rapat yang digelar selama hampir tiga jam di ruangan itu, tidak ada peserta rapat yang menyadari keberadaan foto tersebut. Hanya sejumlah wartawan yang ramai-ramai mengabadikan foto tersebut sembari tersenyum. "Ada-ada saja di sini. Sekretaris Jenderal DPD-nya ke mana, ya? Itu, kan, (mengganti foto) tugasnya mereka," ujar Iren, 26 tahun, wartawati yang meliput rapat kerja tersebut.
Dalam rapat tersebut dibahas sejumlah agenda, seperti penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan sejumlah isu menyangkut kondisi pembangunan di daerah.
Sejumlah anggota DPD memberi masukan tentang kondisi daerah masing-masing. Masukan mereka terkait dengan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat daerah dalam menghadapi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada November 2014.