Seorang warga memeriksa jaring ikan miliknya yang ditebar di areal persawahan yang terendam air luapan dari Bengawan Solo di Desa Pelangwot, Lamongan, Jawa Timur, Senin (7/1). ANTARA/Syaiful Arif
TEMPO.CO , Bojonegoro: Sejumlah ikan spesies Sungai Bengawan Solo yang mengalir di Kabupaten Bojonegoro-Tuban-Lamongan dan sekitarnya terancam punah. Ancaman kepunahan ikan air tawar diduga terjadi karena penangkapan dengan bahan kimia dan belum ada aturan soal perlindungan hewan air langka di Bengawan Solo.
Spesies ikan yang terancam punah, seperti ikan sili, ikan areng-areng, ikan lempuk, udang watang supit biru, gloso dan masih ada beberapa ikan langka lainnya. Dalam lima tahun terakhir, jenis ikan air tawar tersebut sudah sulit ditemukan. “Sekarang sudah sulit ditemukan,” ujar Nardi, 36 tahun, pemancing di Bengawan Solo pada Tempo, Rabu 5 November 2014.
Bahkan, udang watang yang supit besar dengan warna biru-ungu sudah tidak lagi ditemukan. Padahal, udang dengan ukuran dan sebesar pergelangan ini jadi favorit masyarakat di pinggir Bengawan Solo.
Selain itu, masih ada jenis ikan, mirip ikan pari dengan warna cokelat dan pipih berdiameter sekitar 40 sentimeter sudah tidak lagi ditemukan. begitu pula dengan bulus (sejenis kura-kura). Bulus yang besarnya bisa mencapai diameter satu meter dengan mulut mirip gigi burung Kakak Tua itu juga sudah sulit ditemukan.
Terhadap ikan jenis ini, memang menjadi buruan masyarakat di pinggir Bengawan Solo. Bulus misalnya, jika berukuran besar biasanya dipotong dan dimasak beramai-ramai. Konon, dagingnya yang warna-warni itu bisa meningkatkan vitalitas kaum lelaki.
Penasehat Komunitas Sili Bangkit (komunitas pemancing dan pemerhati lingkungan) Bojonegoro, Sudarmojo, 54 tahun, mengatakan, saatnya Pemerintah Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, mengeluarkan aturan baru agar ikan-ikan spesies Bengawan Solo tidak hilang dan punah. Pemerintah daerah juga diminta tegas untuk para penangkap ikan yang menggunakan bahan kimia. “Kalau tegas pasti mereka takut,” ujarnya pada Tempo, Rabu, 5 November 2014.
3 Instalasi Pengolahan Air di Solo Ditutup karena Tercemar Limbah Ciu, Ribuan Warga Kekurangan Air
22 Desember 2023
3 Instalasi Pengolahan Air di Solo Ditutup karena Tercemar Limbah Ciu, Ribuan Warga Kekurangan Air
Perumda Air Minum Toya Wening Kota Solo menghentikan operasional 3 instalasi pengolahan air (IPA), yakni di Semanggi, Jurug, dan Jebres, pada Kamis, 21 Desember 2023.
Misteri Temuan Potongan Tubuh Bertato Naga di Solo, Polda Jawa Tengah: Korban Berinisial R
24 Mei 2023
Misteri Temuan Potongan Tubuh Bertato Naga di Solo, Polda Jawa Tengah: Korban Berinisial R
Misteri penemuan potongan tubuh manusia di aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah perbatasan Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo mulai mendapatkan titik terang.