Pasir Natuna Dikirim ke Singapura?

Reporter

Editor

Kamis, 2 Juni 2005 16:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Perikanan dan Kelautan Freddy Numbery, menyatakan masih harus mengevaluasi keinginan Bupati Natuna untuk melakukan pengerukan di lima pelabuhan. "Kami masih mengevaluasi. Karena setelah dikeruk, terus hasil kerukan mau dibawa kemana?"kata Freddy usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR, Kamis (2/6). Jika asil kerukan dibawa ke luar negeri, ke Singapura misalnya? Menurut Menteri Freddy, itu salah. "Karena pemerintah melarang ekspor pasir ke luar negeri," katanya. Soal pengerukan pelabuhannya, menurut Freddy, adalah hak daerah. "Kami tidak melarang pengerukan pelabuhannya," katanya. Yang dilarang oleh pemerintah adalah, apabila hasil kerukannya dibawa ke luar negeri. Freddy mengingatkan, apabila pemerintah daerah melakukan galian jangan sampai merusak lingkungan. "Jadi sebenarnya kewenangan ada di daerah, cuma kami melarang jika hasil galian itu dibawa keluar,"katanya. Rencana penggalian lima pelabuhan di Natuna, berkaitan dengan permintaan Singapura, kebutuhan pasir untuk mereklamasi negara pulau itu. Sayangnya, ada katabeletje dari seseorang yang dekat dengan pejabat tinggi menginginkan pasir kerukan itu dijual ke negeri tetangga. "Harus dihindari pemikian pengusaha yang ingin memanfaatkan hasil galian untuk dijual ke luar negeri,"kata Menteri Freddy.Rini Kustiani

Berita terkait

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

7 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Sahkan Penambangan Pasir Laut, KIARA Nilai KKP Korbankan Nelayan dan Pulau Kecil

37 hari lalu

Sahkan Penambangan Pasir Laut, KIARA Nilai KKP Korbankan Nelayan dan Pulau Kecil

KIARA menilai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam pengerukan pasir laut tak berwawasan lingkungan dan korbankan nelayan.

Baca Selengkapnya

Terkunci Suara Papua

44 hari lalu

Terkunci Suara Papua

KPU Papua dan Papua Pegunungan baru menuntaskan rekapitulasi pada Selasa malam. Agar tidak terlambat, mereka menyewa pesawat ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nelayan Bahagia Penambangan Pasir Berakhir di Pulau Rupat

27 Desember 2023

Nelayan Bahagia Penambangan Pasir Berakhir di Pulau Rupat

Ekploitasi pertambangan pasir mengancam eksistensi Pulau Rupat. Jika pulau ini hilang, maka batas teritorial dengan Malaysia pun musnah.

Baca Selengkapnya

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

12 Desember 2023

Lestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau

Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

19 Juli 2023

Lindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai

Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

18 Juni 2023

Ramai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya

Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya

Baca Selengkapnya

Kiara Tolak Undangan KKP untuk Bahas Kebijakan Penambangan Pasir Laut

8 Juni 2023

Kiara Tolak Undangan KKP untuk Bahas Kebijakan Penambangan Pasir Laut

LSM Kiara diundang KKP untuk hadir dalam forum group discussion mengenai kebijakan penambangan pasir laut, termasuk untuk ekspor.

Baca Selengkapnya

Kata DFW soal Ekspor Pasir Laut: Bertentangan dengan Riset dan Tambang Ilegal Dimana-mana

4 Juni 2023

Kata DFW soal Ekspor Pasir Laut: Bertentangan dengan Riset dan Tambang Ilegal Dimana-mana

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia buka suara soal kebijakan ekspor pasir laut Jokowi.

Baca Selengkapnya