Konflik DPR, Jimly: Jangan Terlalu Serius

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 31 Oktober 2014 07:03 WIB

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jimly Asshiddiqie. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie menilai konflik yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat saat ini bisa memberi keuntungan jangka panjang. Syaratnya, konflik itu bisa dikelola dengan baik, sehingga terbentuk sistem politik dua barisan. "Kalau mampu dikelola, sistem itu akan menjadi modal dan model pengelolaan partai di masa depan," kata Jimly di kantornya, Kamis, 30 Oktober 2014.

Menurut Jimly, rekayasa dua barisan tersebut sudah berjalan sekarang. Namun karena parlemen belum siap dan belum terbiasa dengan pembelahan tersebut, konflik masih sering terjadi. "Tapi enggak usah mumet melihat ini. Konflik itu anggap main-main saja," katanya. "Jangan terlalu serius."

Kelak, dikotomi tersebut harus ditopang dengan rekayasa kebijakan yang terkelola. Misalnya, kata dia, kepemimpinan kedua kelompok tersebut tercermin dalam struktur DPR. "Pimpinan DPR dua saja," katanya. "Ketuanya dari pemenang mayoritas dan wakilnya minoritas."

Begitu juga komisi. Jimly mewacanaka dua pimpinan komisi yang terdiri atas kelompok mayoritas dan kelompok minoritas. (Baca juga: Fadli Zon Keluarkan Ancaman untuk DPR Tandingan)

Jimly Asshiddiqie menilai pemerintahan Indonesia kini tengah terbelah. Pemerintah dikuasai pemenang, yakni Koalisi Joko Widodo. Sedangkan posisi penting di parlemen "disapu bersih" pihak yang kalah, yaitu Koalisi Prabowo. "Baru kali ini terjadi dalam sejarah Indonesia," kata Jimly. (Baca: Prabowo: DPR Tandingan Rugikan Rakyat)



MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita lain:
Jokowi Maafkan MA, Kasus Penghinaan Jalan Terus
Perintah Susi Kerap Bikin Karyawan Heran
Nyentrik, Banyak Meme Menteri Susi di Dunia Maya










Berita terkait

Polemik Draf RUU Penyiaran, Kejaksaan Agung dan KPK Sebut Jurnalisme Investigasi Bantu Penegakan Hukum

27 menit lalu

Polemik Draf RUU Penyiaran, Kejaksaan Agung dan KPK Sebut Jurnalisme Investigasi Bantu Penegakan Hukum

Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana merespons soal RUU Penyiaran yang bakal melarang tayangan jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Sebut Beri Izin Tambang ke Ormas Sebagai Reward Berjasa kepada Rezim Tidak Sehat

9 jam lalu

Komisi VII DPR Sebut Beri Izin Tambang ke Ormas Sebagai Reward Berjasa kepada Rezim Tidak Sehat

Anggota DPR mengatakan penerbitan izin tambang atau IUP kepada ormas tertentu tidak sehat bagi iklim pertambangan nasional

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan DPR Bakal Rapat soal Revisi UU MK Pekan Depan

18 jam lalu

Pemerintah dan DPR Bakal Rapat soal Revisi UU MK Pekan Depan

Hal yang krusial dari revisi UU MK ini adalah mengenai peralihan hakim Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

1 hari lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

1 hari lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

1 hari lalu

Draft RUU Penyiaran Larang Penayangan Konten Eksklusif Jurnalisme Investigasi, AJI Sebut Upaya Membungkam Pers

Sekretaris Jenderal AJI, Bayu Wardhana, meminta agar DPR menghapus pasal bermasalah dalam RUU Penyiaran tersebut.

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

1 hari lalu

KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR Dinilai Tak Tepat, Stafsus Presiden Sarankan Ini

Stafsus Presiden Billy Mambrasar menyarankan sejumlah hal ini guna perbaikan tata kelola KIP Kuliah jalur aspirasi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

2 hari lalu

Stafsus Presiden Minta Hentikan Program KIP Kuliah Jalur Aspirasi Anggota DPR

Menurut Billy Mambrasar, DPR sebagai lembaga legislatif seharusnya tidak boleh mengeksekusi program KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Billy Mambrasar: KIP Kuliah Digunakan Anggota DPR untuk Kepentingan Elektabilitas

2 hari lalu

Billy Mambrasar: KIP Kuliah Digunakan Anggota DPR untuk Kepentingan Elektabilitas

Stafsus Presiden Billy Mambrasar mengungkap soal KIP Kuliah jalur aspirasi yang diduga digunakan oleh anggota DPR untuk kepentingan elektabilitas.

Baca Selengkapnya