Lanud Supadio Lepaskan Pesawat Singapura

Reporter

Rabu, 29 Oktober 2014 21:12 WIB

Pasukan TNI Angkatan Udara melakukan penjagaan pesawat latih asal Singapura yang ditahan, di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu, 29 Oktober 2014. Pesawat latih asal Singapura dengan nomor kode VHPFK masuk wilayah Indonesia tanpa izin dipaksa mendarat oleh dua pesawat sukhoi setelah melakukan pengejaran di udara. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Pontianak -Pangkalan Udara TNI Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, melepaskan pesawat Beecheraft C90Gti King Air milik Singapura, Rabu, 29 Oktober 2014 pukul 16.30 WIB. Pesawat dibebaskan setelah Mabes TNI AU mengeluarkan safety clearance dan sanksi denda Rp60 juta.


"Sesuai dengan UU No 1 tahun 2009 dan keputusan Dirjen Perhubungan Udara, mereka didenda Rp60 juta dan langsung masuk kas negara karena telah masuk wilayah NKRI tidak memiliki izin," kata Komandan Pangkalan Udara Supadio Kolonel Pnb Tedi Rizalihadi.(Baca:Pesawat Singapura 'Nyelonong' Masuk Indonesia)


Upaya memaksa pesawat asing itu mendarat (force down) merupakan peristiwa yang pertama kali terjadi di wilayah Pangkalan Udara Supadio. Dia mengharapkan, sanksi ini bisa menjadi efek jera bagi pesawat lain yang mencoba melintasi wilayah NKRI tanpa izin.

"Ke depannya, angkatan udara khususnya Komando pertahanan udara nasional siap 24 jam menjaga wilayah Indonesia dengan radar dan pesawat tempur," tambahnya. Dari hasil pemeriksaan terhadap ketiga warga negara asing tersebut, Tedi menjelaskan, ketiganya kurang memahami aturan yang berlaku.

Mereka, kata Tedi, melintasi wilayah laut Natuna ke selatan itu harus ada izin dari negara Indonesia. Pilot dan dua siswanya telah memohon maaf dan tidak akan mengulangi di kemudian hari.(Baca:Singapura Akui Punya Izin Terbang di Pontianak )

Terkait banyaknya pelanggaran wilayah udara di Indonesia, Tedi menyatakan perlu ada revisi mengenai aturan yang berlaku di Indonesia. Pasalnya, pelanggaran wilayah udara Indonesia terjadi di Banda Aceh, Medan, Manado, dua kali di Halim Perdana Kusuma dan satu kali di Supadio.

"Tentunya kita harus berani untuk melakukan revisi terhadap aturan-aturan yang sudah ada, agar efek jeranya lebih terasa bagi pelanggar. Dengan adanya revisi, maka angkatan Udara Indonesia bisa lebih leluasa lagi dalam menindak pelangaran yang terjadi," katanya.(Baca:Paskhas TNI AU Kepung Pesawat Latih Singapura)

Pusat pemantauan udara di Kalimantan Barat saat ini berada di Pangkalan Udara di Liku Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, serta radar di Gunung Gajah Kecamatan Pemangkat. Dengan dua pemantau udara, maka pelintas asing yang memasuki teritori udara Indonesia akan terdeteksi.

Upaya force down yang dilakukan TNI AU terhadap pesawat latih Singapura, terpisah dengan kerjasama militer Indonesia-Singapura. "Karena ini adalah pesawat sipil, dan pemerintah Singapura menyerahkan penanganannya dengan mengacu pada aturan-aturan yang berlaku," kata Tedi.
ASEANTY PAHLEVI


Baca juga:
Andi Widjajanto Ditunjuk Jadi Sekretaris Kabinet
Tersingkir, Pendukung Semen Padang Rusuh
Valdano: Messi Sudah Kehilangan Kemampuan
Malang Tak Gunakan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

11 Juni 2018

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

3 Juni 2018

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

11 Mei 2018

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.

Baca Selengkapnya

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

9 April 2018

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.

Baca Selengkapnya

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

9 April 2018

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.

Baca Selengkapnya

KSAU Yuyu Sutisna Instruksi ke Prajurit TNI AU Jaga Netralitas

9 April 2018

KSAU Yuyu Sutisna Instruksi ke Prajurit TNI AU Jaga Netralitas

KSAU Marsekal Yuyu Sutisna menekankan kepada seluruh anggota TNI AU untuk tidak terlibat politik praktis serta menjaga netralitas TNI.

Baca Selengkapnya