Rumah Singgah Sukarno Diusulkan Jadi Cagar Budaya
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Selasa, 28 Oktober 2014 20:40 WIB
TEMPO.CO, Kediri--Puluhan masyarakat pengagum Presiden Sukarno menggalang tanda tangan berisi dukungan agar bekas rumah singgah sang proklamator di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ditetapkan sebagai benda cagar budaya. Masyarakat ramai-ramai menyampaikan dukungan itu usai melakukan upacara bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Sebuah kain polos berwarna putih dengan panjang 30 meter dibentangkan di halaman rumah kayu yang oleh warga setempat dinamakan Dalem Situs Bung Karno. Dalam sekejap, puluhan tanda tangan memenuhi kain yang rencananya akan dikirimkan kepada Pemerintah Kabupaten Kediri itu. "Ini adalah keinginan masyarakat," kata Koeshartono, juru bicara Paguyuban Situs Bung Karno, Selasa 28 Oktober 2014. (Baca: Tak Ada Keluarga Bung Karno di Peresmian Museum)
Sebelum menggalang dukungan, para pengagum Bung Karno itu mengikuti upacara bendera di halaman Dalem Situs Bung Karno dengan mengenakan pakaian adat dari 34 propinsi sebagai simbol bersatunya suku bangsa di Indonesia.
Tak hanya mengenakan pakaian adat, para peserta upacara juga menyalakan obor. Menurut Koeshartono, api merupakan simbol semangat pemuda untuk menerangi bangsa Indonesia. (Lihat berita lainnya: Bung Karno Hidup Lagi di Museum Madame Tussauds)
Pada momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda itulah masyarakat mendesak pemerintah daerah setempat agar menetapkan rumah tua tersebut sebagai cagar budaya. Menurut Koeshartono, Yayasan Bung Karno yang diketuai Guruh Soekarnoputra mendukung keinginan masyarakat itu. (Baca juga: Istana Gebang Terima Patung Bung Karno)
Usulan agar rumah yang pernah disinggahi Bung Karno saat masih kecil itu ditetapkan sebagai cagar budaya, menurut Koeshartono, sudah melalui berbagai kajian sejarah. Selain mengantongi dokumentasi literatur dan saksi hidup, keluarga Bung Karno sendiri telah menyetujui.
Apalagi saat ini rumah tersebut nyaris tak pernah sepi dari kunjungan masyarakat pengagum Bung Karno. Selain mendiskusikan ajaran Bung Karno, tempat tersebut juga menjadi wadah pembelajaran seni budaya bagi remaja dan pelajar. "Saya ikut kesenian karawitan di sini," kata Tika, salah satu pelajar Sekolah Menengah Atas.
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler:
Eva Sundari Kecewa Tak Jadi Menteri Jokowi
Ada 5 Kandidat Jaksa Agung, Siapa Dipilih Jokowi?
Ditawari Tiga Pos, Kenapa Tjahjo Pilih Kemendagri?
Nama Susi Jadi Trending Topic di Twitter
Gadis Ini Tur dengan Meniduri Pria di Kota Tujuan