Petugas bersenjata dari Badan Narkotika Nasional (BNN) berjaga saat pembongkaran ganja kering dari dalam bak truk Fuso di Riau, 24 Oktober 2014. BNN menangkap truk tersebut saat melintas di Jalan Palas, Pekanbaru. TEMPO/Riyan Nofitra
TEMPO.CO, Pekanbaru - Petugas Badan Narkotika Provinsi (BNP) Riau, Jumat pagi, 24 Oktober 2014, menangkap sebuah truk yang penuh dengan muatan ganja kering di Jalan Lintas Pekanbaru-Duri, Palas, Pekanbaru. Ganja ditutup dengan kardus bekas dan dilapisi terpal. Truk fuso yang diduga berasal dari Aceh itu saat ini diamankan di halaman kantor BNP Riau di Jalan Pepaya, Pekanbaru.
Petugas BNP Riau telah melakukan pembongkaran isi truk dan menurunkannya untuk disimpan di gudang BNP Riau setelah dilakukan penimbangan. Tidak dijelaskan berat total ganja yang dikemas dalam puluhan karung goni itu. Hingga Jumat siang ini, tidak ada seorang pun pejabat BNP Riau yang bersedia memberikan keterangan.
Petugas BNP Riau yang tidak bersedia menyebutkan namanya mengatakan penjelasan penangkapan truk ganja itu akan diberikan pejabat Badan Narkotika Nasional, Sabtu, 25 Oktober 2014. “Besok akan ada penjelasan dari pejabat BNN. Kami akan mengundang wartawan untuk menghadiri konferensi pers,” kata seorang petugas BNP Riau.
Sempat terjadi ketegangan antara wartawan dan petugas BNP Riau saat wartawan akan mengambil gambar pembongkaran muatan ganja dari truk. Namun akhirnya wartawan diizinkan memotret. Petugas BNP Riau itu meminta pengertian wartawan. Selain harus menunggu kedatangan pejabat BNN dari Jakarta, proses penyelidikan terhadap kasus itu sedang berlangsung.
Kegiatan pembongkaran ganja dari atas truk tersebut mendapat perhatian masyarakat, terutama yang bermukim di Jalan Pepaya, Pekanbaru. "Ini merupakan tangkapan besar dalam kasus ganja. Berat seluruh ganja itu diperkirakan 32 ton, sesuai kapasitas muatan truk itu," ujar seorang warga Jalan Pepaya, Pekanbaru, Tomi.