Himpunan Nelayan Desak Jokowi Percepat Tol Laut

Reporter

Jumat, 24 Oktober 2014 05:43 WIB

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Lazyra Amadea Hidaya

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rencana Presiden Joko Widodo memunculkan pos Kementerian Koordinator Kemaritiman dalam kabinetnya disambut antusias oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kelompok nelayan berharap Kementerian Maritim yang salah satunya bertanggung jawab pada pembangunan infrastruktur, terutama proyek tol laut, segera dapat bekerja dan mengubah nasib warga pesisir.

“Kami di pesisir berharap sekali proyek tol laut segera terealisasi untuk menyelamatkan panen hasil laut yang sering mubazir,” kata Ketua HNSI Gunungkidul Rujimanto kepada Tempo, Kamis, 23 Oktober 2014. (Baca: Tol Laut Terganjal Minimnya Industri di Timur)

Menurut Rujimanto, tol laut yang konsepnya akan memperbanyak titik labuh dan bongkar-muat barang itu sangat membantu memaksimalkan pesisir selatan yang kaya potensi, namun belum didukung fasilitas yang memadai. Walhasil, masyarakat nelayan terus dalam kondisi miskin. “Dari proyek itu, yang paling kami harapkan adalah tidak ada monopoli atas pembelian hasil panen laut,” ujar Rujimanto.

Salah satu masalah yang selama ini membuat nelayan tak berdaya adalah mereka bergantung hanya pada satu-dua pengepul. Akibatnya, seberapa pun besarnya tangkapan nelayan tak akan bernilai tinggi jika pengepul sudah menentukan harga sendiri.

“Ikan beda dengan rokok. Kami tak bisa tentukan harga karena pembelinya itu-itu saja,” kata Rujimanto. Akhirnya, pilihan untuk menjual ikan meski harganya rendah ditempuh nelayan. Itung-itung, daripada panen laut rusak atau membusuk dimakan waktu lantaran menunggu pembeli yang lain. (Baca: 'Tol Laut' Butuh Perusahaan Induk Pelabuhan)

Adanya tol laut itu, nelayan berharap lebih banyak kapal lalu-lalang dengan banyak titik pemberhentian. Dengan begitu, hasil panen laut lebih banyak yang melirik sehingga terjadi persaingan harga secara sehat.

Rujimanto mencontohkan, sepanjang Oktober ini, nelayan Gunungkidul sebenarnya berpesta dengan melimpahnya tangkapan ikan teri. Namun, dari tangkapan yang dihasilkan, ada sekitar satu ton ikan teri yang rusak akibat terlalu lama disimpan dan tak ada pembeli. “Pengepul ternyata sudah membeli dari pantai lain, sedangkan tangkapan setiap hari ada, tapi tak ada yang melirik,” katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet

Rilis Menteri Batal, Mega Gelar Rapat Rahasia

Rahasia Dokumen di Tangan Jusuf Kalla

Beda Jokowi dan JK Soal Pengumuman Kabinet

Berita terkait

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.

Baca Selengkapnya

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

28 November 2023

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut

Baca Selengkapnya

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.

Baca Selengkapnya

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

30 Oktober 2023

BMKG Ajak Kolaborasi Data Kelautan Dunia untuk Mitigasi Perubahan Iklim

Ketersediaan data dan informasi yang akurat mengenai laut menjadi salah satu bentuk mitigasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

24 Oktober 2023

Jokowi Mau Lanjutkan Hilirisasi ke Sektor Perkebunan hingga Kelautan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan progran hilirisasi bakal berlanjut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

22 Oktober 2023

Mengenal Ocean Young Guards, Komunitas Mahasiswa Unpad Penjaga Ekosistem Laut

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran atau Unpad mendirikan komunitas Ocean Young Guards.

Baca Selengkapnya

RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

20 Juli 2023

RI Bakal Gelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan, Bahas Isu Iklim hingga Pencemaran

Pemerintah akan menggelar Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/Ais Forum) pada 10-11 Oktober 2023 di Bali. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Kemenko Marves menyebut, forum tersebut akan menghadirkan delegasi dari 51 negara anggota Ais Forum.

Baca Selengkapnya

Siapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu

23 Juni 2023

Siapa Pasang Pagar di Laut Tangerang? Dinas Perikanan, Kelautan dan Polairud Banten Tak Ada yang Tahu

Pagar bambu memagari wilayah laut di peraiaran Kabupaten Tangerang. Memanjang hingga berkilo-kilometer. Tidak ada yang tahu siapa yang pasang.

Baca Selengkapnya