Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden terpilih Joko Widodo ikuti prosesi gladi bersih seremoni pisah sambut SBY dan Jokowi di Ruang Sidang Kabinet, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 19 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan telah mengubah dekorasi Istana Negara untuk menyambut presiden terpilih Joko Widodo. Salah satunya dengan merombak pilar-pilar Istana Negara, sehingga ada tempat kosong untuk foto Jokowi. (Baca: Disebut SBY Terlihat Lebih Muda, Jokowi Tersenyum)
Pada delapan pilar utama Istana Negara, selama ini terpacak enam bingkai foto wajah para presiden, dari Sukarno hingga SBY. Untuk memasukkan foto Jokowi, dekorasi harus diubah dengan menggeser urutan foto. Foto Jokowi pun dipasang di dekat podium utama. "Tadinya di tiang itu foto saya, tapi sudah saya geser agar jadi tempat presiden yang baru," kata SBY kepada Jokowi saat mengelilingi Istana Negara, Ahad, 19 Oktober 2014.
Mendengar penuturan SBY, Jokowi hanya tersenyum, manggut-manggut, dan memberi jawaban singkat. Adapun Ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno, menyampaikan terima kasih kepada SBY. Rini mencatat beberapa hal dan berkonsultasi dengan staf kepresidenan serta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang hadir dalam pertemuan itu. (Baca: Apa Saja yang Dibawa Jusuf Kalla ke Rumah Dinasnya)
Dalam kesempatan ini, SBY juga mengajak Jokowi mengelilingi Istana Merdeka, Kantor Presiden, dan area halaman. Di Kantor Presiden, SBY menjelaskan perihal kantor kerja, ruang rapat kabinet, dan tempat makan para menteri.
Senin, 20 Oktober 2014, Jokowi akan dilantik menjadi presiden periode 2014-2019 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Setelah dilantik di Gedung MPR/DPR, Jokowi akan diarak menuju Monumen Nasional untuk menghadiri pesta rakyat. (Baca: Pelantikan Jokowi, Relawan Nyalakan Lampion Harapan)