ICW Sebut 3 Jabatan ini Haram Dipegang Politikus

Reporter

Sabtu, 18 Oktober 2014 05:55 WIB

Kantor ICW (Indonesia Corruption Watch) Jl. Kalibata Timur IV D No. 6, Jakarta. dok TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta: Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch, Firdaus Ilyas, menyebut tiga jabatan menteri atau setingkat menteri yang haram dipegang oleh politikus partai saat Joko Widodo resmi menunjuk pembantunya. "Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Sekretaris Negara, dan Jaksa Agung tidak boleh dipegang politikus," kata dia di Kantor ICW, Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2014.

Selain melarang tiga jabatan itu dipegang politikus, Firdaus juga menyarankan Jokowi tidak memilih figur yang berprofesi sebagai advokat yang diduga sering menjadi calo perkara dan menangani kasus korupsi. Saran itu diberikan, ujar dia, untuk menjamin kabinet presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu diisi oleh figur yang berintegritas dan memiliki komitmen pemberantasan korupsi yang jelas.(Baca: ICW: Pejabat Korup karena Berasal dari Partai)

Firdaus membeberkan alasan tiga kementerian itu haram dipegang politikus dan advokat yang bermalasah. Kementerian Hukum dan HAM, kata dia, ialah kunci keberhasilan dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Kebijakan terkait dua hal itu banyak yang berasal dari kementerian yang kini masih dipimpin Amir Syamsuddin itu. Contohnya pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang ketua panitianya pasti dijabat oleh Menteri Hukum dan HAM. Selain itu, rekomendasi pencekalan dan remisi bagi koruptor juga menjadi tanggung jawab kementerian ini.

"Bila dijabat politikus dan advokat bermasalah, ada kekhawatiran bila terjadi konflik kepentingan dalam menangani perkara dan bias ketika menerbitkan kebijakan," kata Firdaus.

Firdaus juga menyebut Menteri Sekretaris Negara juga tak boleh dijabat oleh politikus dan advokat bermasalah. Saran ini, kata dia, masih berkaitan dengan upaya pemberantasan korupsi, khususnya di daerah. Menurut Firdaus, Menteri Sekretaris Negara ialah pintu masuk pengajuan izin penahanan kepala daerah yang terlibat korupsi. "Mensetneg bisa saja mengabaikan dan menangguhkan izin penahanan bila tersangka ialah kader separtai atau bekas kliennya sebagai advokat."

Rekomendasi yang sama juga berlaku bagi Jaksa Agung. Jaksa terpilih, kata dia, harus figur yang memahami persoalan hukum dan berani menuntaskan pekerjaan rumah di era Basrief Arief, Jaksa Agung di kabinet pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pekerjaan itu meliputi penanganan kasus korupsi dan penuntasan kasus pelanggaran hak asasi yang belum tuntas. "Butuh figur yang berani untuk menuntaskan kasus semacam itu," kaga Firdaus.(Baca: ndonesia Terkorup di Asia Tenggara, ICW: Tak Aneh)

RAYMUNDUS RIKANG



Berita Lain
Jokowi Ngerjain Ahok di Depan Ketua RT-RW Se-Jakarta
Ahok: Rem Saya Sudah Tak Ada
Pelantikan Jokowi, 30 Truk Relawan Subang Datang
Prabowo Ditantang Jadi Negarawan di Pelantikan Jokowi

Berita terkait

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

3 menit lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

53 menit lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

1 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

1 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

3 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

5 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

5 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya