Alasan PPP Yogya Ogah Keluar dari Koalisi Prabowo

Reporter

Sabtu, 18 Oktober 2014 04:23 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Wakil Sekretaris DPC PPP Kota Yogyakarta Fauzi Noor Afshochi mengatakan mereka tetap menolak keluar dari koalisi Prabowo Subianto. Namun, PPP Kota Yogyakarta bersedia menerima Romahurmuziy sebagai KEtua Umum PPP dengan beberapa syarat.

Menurut Fauzi, dorongan mempertahankan koalisi itu karena sejauh ini sudah terwujud kontrak dalam Koalisi Merah Putih DIY. Bahwa PPP termasuk bagian yang dipersiapkan mendapat jatah kepala daerah pemilu kepala daerah ke depan. “PPP sudah mengusulkan dapat (jatah walikota atau wakil walikota) Kota Yogyakarta, untuk pilkada tahun 2016,” kata dia kepada Tempo Jumat, 17 Oktober 2014. (Baca juga: Mahkamah Sebut Romy Sah Jadi Ketua Umum PPP)

Muktamar VIII PPP di Surabaya, Jawa Timur, memutuskan partai mengubah haluan untuk bergabung dalam pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo. Sebelumnya, PPP di bawah kepemimpinan SUryadharma Ali mendukung koalisi Pro Prabowo. (Baca juga: PPP Masuk Koalisi Pemerintahan Jokowi)

Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kota Yogyakarta Fachruddin menuturkan sebelum ada islah kubu Suryadharma dan Romahurmuziy, PPP Yogyakarta tetap istiqamah sebagai poros tengah yang tak memihak salah satu. “Kami hanya mengaku muktamar islah bersama, bukan kubu Rommy atau SDA,” kata dia.

Fachruddin mengatakan arah PPP berada di koalisi Pro-Prabowo sudah menjadi keputusan Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, Majelis Pakar, dan Mahkamah Partai. “Jadi (berada di KMP) sudah keputusan final dan mengikat,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Untuk Soal Ini, Jokowi Tolak Permintaan Prabowo
Gaya Puan Maharani di Panggung Catwalk
SBY Tinggalkan Rak Buku dan Lukisan di Istana



Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

23 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

23 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

24 Juni 2018

Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding

KIPP menyebutkan para elite politik seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

18 Agustus 2017

Puan Minta Para Mantan Presiden: Jauh di Mata Dekat di Hati

Puan Maharani meminta para mantan Presiden Indonesia dan inkumben untuk tetap menjaga hubungan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

18 Agustus 2017

Cerita Diplomasi Meja Makan Jokowi dan Mantan Presiden di Istana

Diplomasi meja makan kembali sukses membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan para mantan Presiden RI di upacara HUT Kemerdekaan ke 72.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega di Istana, Pratikno: Tidak Ada Upaya Khusus

Pratikno menuturkan bahwa mengundang para mantan Presiden RI pada upacara Detik-detik Proklamasi merupakan bagian dari SOP.

Baca Selengkapnya

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

18 Agustus 2017

SBY Bertemu Mega, Ketua MPR Zulkifli Hasan: Alhamdulillah  

Ihwal pertemuan SBY dan Megawati di Istana dalam HUT ke-72 RI, Ketua MPR ZUlkifli Hasan mengatakan, "Alhamdulillah."

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

18 Agustus 2017

Jusuf Kalla: Kehadiran SBY di HUT RI di Istana Tenangkan Politik

Wakil Presiden Jusuf Kalla merespons positif kehadiran Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) pada HUT RI ke-72 di Istana Merdeka pada Kamis kemarin.

Baca Selengkapnya

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

7 Agustus 2017

Partai Nasdem: Pidato Viktor Laiskodat Telah Diedit  

Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato Viktor Laiskodat, yan menimbulkan kontroversi, telah diedit.

Baca Selengkapnya

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

7 Agustus 2017

NasDem Klarifikasi Pidato Viktor Laiskodat, Fadli Zon Merespons  

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mempertanyakan sikap NasDem yang membela kadernya, Viktor Laiskodat yang dianggap menyebarkan ujaran kebencian.

Baca Selengkapnya