TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menganggap presiden terpilih 2014, Joko widodo, adalah seorang pejuang. Musababnya, Prabowo menilai Jokowi ingin yang terbaik untuk Indonesia.
"Saya merasakan, di dalam hati sanubari Joko Widodo yang paling dalam, beliau adalah seorang patriot," kata Prabowo melalui surat terbukanya yang diunggah di laman Facebook-nya, Prabowo Subianto, pada Jumat, 17 Oktober 2014. Prabowo meminta kepada semua pendukung agar tak ragu dengan pilihan bekas Komandan Kopassus tersebut. "Janganlah mendorong saya untuk mengambil sikap yang tidak sesuai dengan jiwa saya sebagai kesatria," ujar Prabowo.
Koordinator Media Center Prabowo, Budi Purnomo Karjodihardjo, membenarkan bahwa akun Facebook itu milik Prabowo. (Baca: Prabowo Serukan Rekonsiliasi Lewat Facebook)
Prabowo juga mengungkapkan alasan mau menerima kunjungan Jokowi. Menurut dia, alasan mau menemui Jokowi yakni ingin membangun silaturahmi dengan presiden terpilih tersebut. "Sesuai dengan ajaran Islam, agar sekalian umat bisa menjaga persaudaraan," katanya. Menurut Prabowo, sikap bertegur sapa itu lebih mulia daripada meneruskan prasangka buruk dan rasa curiga. "Apalagi terjerat dalam kebencian dan permusuhan." (Baca juga: Prabowo Bertemu Jokowi, Zulkifli: Isu Jegal Clear)
Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan tertutup sejak pukul 10.05 WIB di rumah ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Prabowo dan Jokowi melakukan pertemuan tertutup sekitar 15 menit.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Ketua Tim Transisi Rini Sormarno, Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto, dan anggota Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita lain:
Pelantikan Jokowi, 30 Truk Relawan Subang Datang
Ahok: Rem Saya Sudah Tak Ada
Cerita Marty Natalegawa Dihukum Menyemir Sepatu
SBY Tinggalkan Rak Buku dan Lukisan di Istana
JK: Calon Menteri Tinggal 40 Nama
Berita terkait
Gelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu
5 November 2019
Polisi memastikan tiga gelar akademik milik Irwannur Latubual, pria yang menghebohkan saat pelantikan Jokowi, palsu.
Baca SelengkapnyaPemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Mengaku Keturunan Raja
5 November 2019
Tersangka pemilik mobil saat pelantikan Presiden Jokowi, Irwannur Latubual, mengatakan dua parang yang ia bawa merupakan peninggalan dari keluarganya.
Baca SelengkapnyaKomplotan Bom Ketapel Mau Lepaskan Monyet saat Pelantikan Jokowi
22 Oktober 2019
Kelompok yang ingin menggagalkan pelantikan Jokowi itu telah membeli 8 ekor monyet untuk dilepas di gedung DPR/MPR saat pelantikan berlangsung.
Baca SelengkapnyaEggi Sudjana Dibawa Polisi, Tetangga Rumah Mewahnya Protes
22 Oktober 2019
Eggi Sudjana terseret kasus upaya penggagalan pelantikan Jokowi karena masuk dalam grup WA komplotan bom ketapel dan sempat diminta menyumbang dana.
Baca SelengkapnyaSeorang Ibu Biayai Bom Ketapel untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi
21 Oktober 2019
Kelompok yang menggunakan peledak berbentuk bola karet dengan ketapel untuk menggagalkan pelantikan Jokowi ini beranggotakan 6 orang.
Baca SelengkapnyaUsai Dilantik, Dua KEK Batam Tunggu Tanda Tangan Jokowi
21 Oktober 2019
Usai dilantik, Pemerintah Kota Batam berharap Jokowi segera menandatangani PP tentang dua KEK di wilayah itu.
Baca SelengkapnyaJokowi Dua Periode, PUPR Tetap Fokus Infrastruktur Kerakyatan
21 Oktober 2019
Memasuki periode II kepemimpinan Jokowi, PUPR memastikan bakal tetap memprioritaskan infrastruktur kerakyatan.
Baca SelengkapnyaPimpinan KPK Berprasangka Baik terhadap Pidato Pelantikan Jokowi
21 Oktober 2019
Mimpi 2045 sejahtera mustahil tercapai bila korupsi berlanjut. Pimpinan KPK menganggap Jokowi punya gambaran di tahun itu Indonesia minim korupsi.
Baca SelengkapnyaSehari Usai Pelantikan Jokowi, IHSG Dibuka Menguat
21 Oktober 2019
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat pada perdagangan perdana setelah pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaTak Terpengaruh Pelantikan Jokowi, Pasar Obligasi Tunggu Kabinet
21 Oktober 2019
Pelantikan Jokowi - Ma'ruf Amin kemarin diprediksi tak berpengaruh besar pada perdagangan obligasi.
Baca Selengkapnya