TEMPO.CO, Semarang - Lahan yang terkena abrasi di pesisir pantai utara dan selatan Jawa Tengah mencapai 5.235,74 hektare dan berada di 17 kabupaten/kota. Kerusakan di garis pantai utara berada di 13 daerah sepanjang 559,24 kilometer, sedangkan di pantai selatan berada dalam area sepanjang 157,35 kilometer. Kerusakan itu merujuk pada data inventarisasi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Tengah akhir 2013.
"Penyebabnya perubahan tata guna lahan, penebangan hutan mangrove untuk kayu, dan perluasan tambak dan rumah," kata Kepala BLH Provinsi Jawa Tengah Wahjudi Djoko Marjanto seusai diskusi pemberdayaan masyarakat pesisir di Semarang, Kamis, 16 Oktober 2014.
Penyebab lain, kata Wahjudi, abrasi terjadi akibat kerusakan tanaman mangrove lantaran pencemaran air laut. Pencemaran terbukti dari uji air laut pada 2004 di Brebes, Pemalang, dan Batang. Temuannya, kandungan nitrit dan sulfida melebihi baku mutu. "Ini akibat pembuangan sampah di sungai, lalu sampah-sampah itu mengendap di pantai," kata Wahjudi.
Wahjudi mengaku telah mengupayakan koordinasi lintas sektor untuk menanggulangi kerusakan pesisir itu. Antara lain, penguatan kelembagaan masyarakat dalam penanganan kerusakan pesisir sebagai upaya pencegahan penebangan tanaman mangrove.
Selain itu, BLH Jawa Tengah juga melakukan penanganan kerusakan pesisir dengan vegetasi mangrove yang melibatkan dinas kehutanan, dinas kelautan dan perikanan, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), dan sejumlah komunitas masyarakat pantai.
Wahjudi mengimbau agar daerah yang punya wilayah pesisir juga mengatur secara detail rencana tata ruang kawasan termasuk tata ruang pesisir. "Daerah harus jeli menyusun, jangan mengutamakan kepentingan lain di luar keberadaan ekosistem untuk jangka panjang," katanya.
Asisten Deputi Peningkatan Peran Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup Chaeruddin Hasim membenarkan kondisi limbah sebagai salah satu kerusakan pantai dan mematikan mangrove. Menurut Chaeruddin, keberadaan pesisir menjadi limpasan dari hilir sungai berupa zat kimia yang masuk ke pantai. "Itu yang menyebabkan penurunan kualitas air laut," kata Chaeruddin.
EDI FAISOL
Terpopuler
Lukman Hakim Jadi Bintang di Muktamar PPP
Menantu Hendropriyono Jadi Danpaspamres Jokowi
Dikunjungi Mbah Moen, Jokowi: Sinyal Koalisi Kuat
Manajer Lion Air Damprat Penumpang Pesawat
Berita terkait
Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove
1 hari lalu
Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.
Baca SelengkapnyaLestarikan Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur, Pokdarwis Tanam 1.000 Bibit Bakau
12 Desember 2023
Penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Bale Mangrove Lombok Timur diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dan memperbaiki lingkungan pesisir.
Baca SelengkapnyaMendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan
31 Oktober 2023
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi
Baca SelengkapnyaLindungi Jalan Lintas Barat Sumatera dari Abrasi, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai
19 Juli 2023
Kementerian PUPR tengah membangun pengaman pantai di Provinsi Bengkulu.
Baca SelengkapnyaRamai Penolakan Ekspor Pasir Laut dari Nelayan, Berikut Ragam Alasannya
18 Juni 2023
Para nelayan ramai menolak kebijakan ekspor pasir laut karena sejumlah alasannya. Mereka juga lakukan unjuk rasa untuk ungkapkan aspirasinya
Baca SelengkapnyaLuhut Sebut Ekspor Pasir Laut Tak Merusak Lingkungan sebab Ada GPS, Walhi: Persoalannya Bukan Teknologi
31 Mei 2023
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekspor pasir laut tidak merusak lingkungan karena ada GPS atau teknologi lainnya. Wahana Lingkungan Hidup atau Walhi buka suara atas pernyataan Luhut tersebut.
Baca SelengkapnyaKetahui Apa Itu Abrasi Kornea dan Langkah-langkah Menanganinya
20 Mei 2023
Kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan.
Baca SelengkapnyaBesok Bulan Purnama, BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Daerah Pesisir
5 Januari 2023
BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi banjir rob di beberapa wilayah Indonesia saat bulan purnama pada Jumat, 6 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem di Lombok, Area Wisata Alami Abrasi Hingga Kapal Cepat Tak Beroperasi
26 Desember 2022
Beberapa hari belakangan, Lombok diguyur hujan deras sebagai dampak cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Abrasi, Bencana yang Menimpa Minahasa Selatan
19 Juni 2022
Fenomena abrasi baru-baru ini terjadi di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Tampak air laut menghantam rumah--rumah warga dan menyeretnya ke laut. Lantas, mengapa abrasi bisa terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya?
Baca Selengkapnya