Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, (ki-ka) Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain dan Bambang Widjojanto berbincang dengan wartawan dalam rangka Halalbihalal di gedung KPK, Jakarta, 4 Agustus 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Tim Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Amir Syamsuddin menyerahkan dokumen hasil seleksi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tim menyerahkan dua nama sebagai calon pengganti Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas dengan klaim nilainya setara. Tidak ada yang lebih unggul.
Amir menyatakan tim telah melakukan seleksi dengan penyaringan ketat sesuai undang-undang. Kriteria yang menjadi dasar penyaringan adalah kemampuan, kepemimpinan, integritas dan independensi.
Tim menjalankan tugas berdasarkan Keputusan Presiden nomor 29 Tahun 2014. Seleksi digelar melalui empat tahap, yaitu seleksi administrasi, makalah, profile assessment, dan wawancara. (Baca: Pansel Calon Pemimpin KPK Diminta Transparan)
Tim juga melakukan penelusuran profil dan menggali informasi calon, seperti kondisi keluarga, hubungan masyarakat, dan pencapaian karier. Selain itu, penelitian rekam jejak dilakukan dengan penelusuran harta dan kewajiban pajak.
Amir memaparkan awalnya seleksi diikuti 104 orang, yang langsung tersisa 64 calon usai tes administrasi. Seleksi makalah diikuti 59 orang karena lima tak hadir. Hanya sebelas orang yang lulus seleksi profil dan menyisakan enam calon.
Roby Arya Brata sendiri adalah Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretariat Kabinet dan Asisten Kepala Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Birokrasi. Roby aktif sebagai analis antikorupsi dan kebijakan publik.
Pertemuan dihadiri Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman, dan Jaksa Agung Basrief Arief.