Kabut asap tebal di sekitar jembatan Ampera dan Sungai Musi Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan
TEMPO.CO, Palangkaraya - Penerbangan dari dan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terganggu kabut asap yang masih pekat. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menghentikan sementara penerbangan rute Jakarta-Palangkaraya dan rencananya baru dibuka 19 Oktober 2014 jika kabut asap sudah reda.
Kepala Bandara Cilik Riwut Palangkaraya Norman Dani menjelaskan pekatnya kabut asap mengakibatkan jarak pandang (visibility) di Bandara Cilik Riwut hanya berkisar 300-400 meter. “Pesawat tidak berani mendarat,” katanya kemarin. Jarak pandang untuk penerbangan minimal 2.000 meter.
Saat ini pesawat yang selama ini melayani Kalteng dialihkan ke daerah lain. Ia menambahkan, penghentian penerbangan ke Palangkaraya ini hanya dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia saja. (Baca: Garuda Khawatir Efek Domino Penundaan karena Asap)
Adapun hujan yang turun pada dinihari, Rabu, 15 Oktober 2014, sekitar pukul 03.30 hingga pukul 04.00 WIB membuat asap tebal akibat kebakaran lahan yang melanda Kota Palangkaraya, (Kalteng), berkurang.
Hujan yang turun selama 1,5 jam itu cukup deras sehingga bisa membuat jarak pandang lebih baik. Pada hari sebelumnya, jarak pandang hanya 300 meter. Saat ini, setelah hujan, jarak pandang sudah mencapai 500 meter.
Menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalteng, dalam beberapa hari ke depan, bagian utara Kalteng sudah mulai diguyur hujan. Untuk Kabupaten Murung Raya dan Gunung Mas, dalam beberapa hari ke depan akan segera diguyur hujan dengan perkiraan sedang dan deras. Sedangkan untuk wilayah tenggara, seperti Kota Palangkaraya, potensi hujan ringan. (Baca: Lagi, Polda Riau Tangkap Dua Pembakar Lahan)