TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Bangsa Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya. Pakar ekonomi kerakyatan asal Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Mubyarto tutup usia karena menderita paru-paru basah dan serangan jantung ringan, Selasa (24/5). Ia meninggal di RSUP Sardjito Yogyakarta setelah dirawat selama empat hari sejak Sabtu (21/5) Jenazah guru besar Fakultas Ekonomi UGM itu, rencananya bakal dikebumikan di komplek pemakaman UGM, Rabu (25/5) siang. Mubyarto meninggalkan seorang istri Sri Hartati, empat orang anak dan enam orang cucu. Saat ini, putra bungsunya, Dodit Gunarwanto Hidayat berada di Amerika Serikat. Sedang putra pertama dan keduanya, Andiyanto Hidayat dan Tanti Arianti Hidayati berada di Jakarta. Menurut Tony Satriyantono Hidayat, putra ketiga almarhum, setiap hari Mubyarto bangun pagi untuk joging selama sejam. Begitu juga pada Sabtu (21/5) kemarin. Pukul 05.00, lelaki kelahiran Yogyakarta, 3 September 1938 itu sudah mengenakan pakaian olahraga untuk joging. Namun, ia hanya olahraga selama 10 menit dan langsung kembali ke rumah.Bapak mengeluh sesak napas. Setelah itu bapak sempat mandi dan sarapan. Kemudian meminta saya agar diantar ke UGD rumah sakit Sardjito. Sampai di sana, bapak didiagnosis paru-paru basah. Lalu bapak opname hingga meninggal di sana, kata Tony. Tetapi sebelum meninggal, kata Tony, almarhum masih sempat sarapan dan bertanya berbagai hal. Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat melayat jenazah almarhum di rumah duka pada pukul 15.40 WIB bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X, Surya Paloh, dan Muladi. Syaiful Amin