SDA: Muktamar PPP Sebelum 20 Oktober Ilegal  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 13 Oktober 2014 06:47 WIB

Prabowo Subianto bersama Amien Rais dan Suryadharma Ali, di acara syukuran Koalisi Merah Putih, di Masjid Al-Bakrie, Jakarta, 10 Oktober 2014. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengatakan Muktamar VIII partai Ka'bah akan diselenggarakan paling lambat setahun setelah pemerintahan baru terbentuk. Putusan ini, kata dia, mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPP Pasal 51 yang mengatur pelaksanaan muktamar.

"Tafsir Pasal 51 AD/ART PPP jelas mengatakan paling cepat muktamar digelar sehari setelah Presiden Jokowi dilantik atau setelah pelantikan menteri. Bila ada yang menggelar sebelum momentum itu maka bisa dianggap ilegal," kata Suryadharma, yang juga bekas Menteri Agama, di Jakarta, Ahad, 12 Oktober 2014. (Baca: PAN dan PPP Siap Beri Kursi ke Koalisi Jokowi)

Tanggapan Suryadharma ini menjawab rencana penyelenggaraan Muktamar VIII yang diselenggarakan oleh kubu Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi. Kubu Emron, kata dia, hendak menggelar muktamar pada 15 Oktober 2014 di Surabaya. "Saya juga menegaskan tak pernah menyatakan kesediaan untuk datang ke Muktamar VIII oleh kubu Emron Pangkapi."

Sebelumnya, partai berlogo Ka'bah itu mengalami dualisme kepemimpinan. Pemicu konflik internal itu bermula dari dukungan Suryadharma Ali kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden pada pemilihan umum presiden, 9 Juli 2014. Hingga kini kedua kubu belum sepakat untuk mengakhiri dualisme tersebut. (Baca: Kader PPP Boikot Rencana Konsolidasi Suryadharma)

Perbedaan pendapat, misalnya, ditunjukkan oleh kandidat pengganti Suryadharma yang disorongkan masing-masing kubu. Kelompok pro-Suryadharma mengajukan Djan Faridz, Menteri Perumahan Rakyat, sebagai kandidat. Sementara kubu pro Emron menyorongkan nama Suharso Monoarfa dan Emron Pangkapi sebagai calon ketua umum. (Baca: Deklarasi Djan Faridz Jadi Ketua Umum PPP Diboikot)

Suryadharma menegaskan PPP akan menggelar Muktamar VIII di Hotel Grand Sahid, Jakarta, pada 23-26 Oktober 2014. Pertimbangannya, kata dia, presiden terpilih sudah dilantik pada 20 Oktober dan kabinet biasanya terbentuk paling lambat dua hari setelah pelantikan. "Muktamar VIII di Jakarta itu ialah forum yang sah untuk mengganti ketua umum."

Suryadharma juga menjelaskan muktamar itu merupakan kesempatan bagi kedua kubu untuk menentukan dukungan politik, tak hanya sekadar memilih ketua umum. "Sebab, muktamar merupakan forum tertinggi dalam PPP yang tak hanya menentukan ketua umum, tetapi mengubah arah koalisi dan AD/ART pun bisa di forum itu," ujarnya. (Baca juga: PPP Sebut 3 Kesalahan Fatal Koalisi Jokowi-JK)

RAYMUNDUS RIKANG




Berita Lainnya
Prabowo: Saya Jaga Petinggi Koalisi di Penjara
Begini Saduran Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
AJI Minta Hashim Buktikan jika Ada Berita Keliru
Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati

Berita terkait

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

23 hari lalu

Jawaban Puan Maharani soal Pertemuan dengan Prabowo Usai Lebaran: Insya Allah

Puan Maharani memberikan sinyal pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih Prabowo Subianto usai lebaran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

23 hari lalu

Wacana Pertemuan Prabowo dan Puan Maharani, Gerindra Maunya Sebelum Lebaran

Partai Gerindra berharap pertemuan Prabowo dan Puan bisa segera teralisasi.

Baca Selengkapnya

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

33 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

36 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

36 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

36 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya

Tokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali

27 Juni 2023

Tokoh yang Pernah Datang ke Ponpes Al Zaytun, dari Moeldoko hingga Suryadharma Ali

Ponpes Al Zaytun tetap eksis sampai hari ini. Pernah didatangi tokoh-tokoh antara lain Moeldoko, Hendropriyono, Suryadharma Ali, hingga Ibas.

Baca Selengkapnya

Profil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya

6 Juni 2023

Profil Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono dan Kontroversinya

Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya