TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Rabu (9/1), membantah pernyataan bahwa Deputi Menhan AS, Paul Wolfowitz, bahwa Indonesia memiliki potensi terorisme dan jaringan terorisme mendapatkan tempat bersembunyi di Indonesia. Dalam wawancara dengan harian New York Times yang terbit pada Selasa (8/1), Wolfowitz, yang juga bekas duta besar untuk Indonesia, mengatakan Amerika Serikat bisa memindahkan perhatian kepada wilayah yang melindungi kelompok teroris seperti Indonesia, Filipina, Somalia, dan Yaman. Masalah di Indonesia, kata Wolfowitz, muncul karena pertikaian antar agama di Sulawesi dan Maluku. “Di wilayah tersebut pemerintah sangat lemah,” kata Wolfowitz. “Anda melihat potensi ekstrimis Muslim dan teroris menemukan tempat kecil di negeri itu.” Hassan, seusai Rakor Polkam di Kantor Menko Polkam, Jakarta Pusat, mengatakan, “Rujukan yang dimaksud dengan menyebut pada contoh Sulawesi Selatan khusus konflik Poso kurang tepat.” Alasannya, Indonesia sudah memperkuat kehadiran militer di tempat tersebut. Hassan juga mengklarifikasinya pernyataan bahwa Indonesia “tidak bersahabat” dalam menumpas terorisme. “Saya ingin tegaskan bukan unfriendly. Dengan sangat tegas sebelum September Kelabu sudah berkewajiban memerangi terorisme. Kita sudah dan akan terus melakukannya,” ujar dia. Salah satu wujud nyata pemerintah Indonesia menyelesaikan segala konflik dan permasalahan di Indonesia terlihat dari upaya Presiden Megawati Soekarnoputri mengunjungi negara-negara ASEAN. “Beliau telah mengungkapkan permasalahan tersebut sebagai salah satu agenda penting yang perlu dibicarakan pada puncak pemerintahan,” papar dia. (Eduardus Karel Dewanto-Tempo News Room)
Berita terkait
Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa
4 menit lalu
Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa
Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.