Puan Maharani, Anggota DPR Suara Terbanyak Kedua

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 1 Oktober 2014 13:33 WIB

Presiden terpilih Jokowi (kiri) menyerahkan piagam penghargaan kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada acara pembubaran Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK di Posko TKN, Jakarta, 29 Agustus 2014. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI 2009-2014 Puan Maharani kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019. Hasil pemilu legislatif 2014 lalu menetapkan Puan menjadi peraih suara terbanyak kedua se-Indonesia, setelah Karolin Margret Natasha yang juga berasal dari PDI Perjuangan. Puan mendapat 369.927 suara.

Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah V yang meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali. (Baca: Pelantikan DPR, Krisna Mukti Pakai Jas Baru.) Puan mulai aktif terlibat di dunia politik sejak 2006 lalu. Namun dunia ini sebenarnya sudah dekat sejak ia masih kecil karena orang tuanya berkiprah di panggung politik. Puan mendampingi, menyaksikan, dan belajar dari orang tuanya, terutama ibunya, Megawati Soekarnoputri. (Baca: Perpu Pilkada SBY Dipastikan Mental di DPR)

Pada pilpres 2014 lalu, nama Puan sempat mencuat sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo. Namun, atas sejumlah pertimbangan, salah satunya hasil lembaga survei yang menunjukkan bahwa elektabilitas Jokowi bisa turun bila duet dengan Puan, maka rencana itu dibatalkan. (Baca: Pelantikan DPR, Desy Ratnasari Dandan 30 Menit)

Pasca-Pemilu 2014, nama Puan kembali diluncurkan untuk posisi Ketua DPR. Aturan yang berlaku selama ini, pimpinan DPR berasal dari partai pemenang pemilu. Namun, pada 29 September lalu, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa pimpinan DPR akan dipilih berdasarkan voting. Artinya, ada kemungkinan Puan gagal duduk di kursi Ketua DPR.

Pada periode 2009-2014 lalu, Puan juga mengantongi suara terbanyak kedua tingkat nasional dengan 242.504 suara. Untuk periode 2014-2019, Puan masih bertahan pada urutan kedua. Bahkan ia sukses mendulang suara yang lebih banyak dibandingkan periode sebelumnya. Puan menempati posisi kedua setelah Karolin. Adapun posisi ketiga ditempati politikus yang juga berasal dari PDI Perjuangan, Wayan Koster.

Berikut ini nama sepuluh anggota DPR terpilih dengan suara terbanyak periode 2014-2019:

Karolin Margret Natasha (PDIP) dengan 397.481 suara,
Puan Maharani (PDIP) 369.927 suara,
Wayan Koster (PDIP) 260.342 suara,
Rieke Diah Pitaloka (PDIP) 255.044 suara,
Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat) 243.747 suara,
Nusron Wahid (Golkar) 243.021 suara,
Olly Dondokambey (PDIP) 237.620 suara,
Dodi Reza Alex Noerdin (Golkar) 203.246 suara,
Hanafi Rais (PAN) 197.915 suara, dan
Hasan Aminuddin (NasDem) dengan 190.226 suara.

ODELIA SINAGA




Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Tak Penuhi Kuorum, UU Pilkada Tak Sah
Saran Yusril ke Jokowi Dianggap Jebakan Batman
Yusril Beri 'Pencerahan' ke SBY dan Jokowi Soal UU Pilkada

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

19 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

20 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

21 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya